Akhir 2018, nilai tukar Dolar diprediksi akan stabil di Rp 14.700
Nilai tukar Rupiah diperkirakan akan stabil di kisaran Rp 14.700 per USD di akhir tahun. Hal ini didorong oleh konsumsi dalam negeri yang meningkat saat dimulainya kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres), libur Natal dan Tahun Baru. Dengan adanya peningkatan konsumsi maka jumlah uang beredar semakin banyak.
Nilai tukar Rupiah diperkirakan akan stabil di kisaran Rp 14.700 per USD di akhir tahun. Hal ini didorong oleh konsumsi dalam negeri yang meningkat saat dimulainya kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres), libur Natal dan Tahun Baru.
President ASEAN International Advocacy, Shanti Ramchand Shamdasani, mengatakan dengan adanya peningkatan konsumsi maka jumlah uang beredar di masyarakat dan sektor riil akan semakin banyak. Hal ini dinilai akan membuat nilai tukar Rupiah lebih stabil.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Mengapa nilai tukar rupiah menjadi sangat tinggi terhadap dolar di era Soeharto? Sebab, inflasi Indonesia yang terbilang masih cukup tinggi tidak sebanding dengan mitra dagangnya. Akhirnya nilai tukar rupiah menjadi sangat tinggi terhadap dolar dan tidak ada negara yang mau bermitra dengan Indonesia.
-
Kapan Ayat Seribu Dinar turun? Ayat seribu dinar adalah sebutan untuk dua ayat dalam Surat At Thalaq, yaitu ayat 2 bagian akhir dan ayat 3 seluruhnya.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Apa itu Rupiah Digital? Rupiah Digital merupakan uang Rupiah yang memiliki format digital.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
"Di akhir tahun akan stabil Rp 14.700, paling tinggi Rp 15.000. Alasannya akan ada spending, ada suntikan dana yang bantu ekonomi riil. Kampanye sudah mulai, itu jalan semua, spanduk, steker, kaos. Paling tidak, kita bisa berharap di situ uang berputar. Kan yang kita inginkan ini adanya perputaran uang," ujar dia di Jakarta, Rabu (5/9).
Selain itu, pada akhir tahun, AS dan negara-negara di kawasan Eropa juga akan merayakan Natal. Hal ini dinilai akan sedikit meredam gejolak ekonomi global.
"Di AS juga kan akhir tahun mereka merayakan Natal, ini mungkin akan sedikit slow down. Di Indonesia, libur akhir tahun orang akan lebih banyak spending, mereka makan di mal, berbelanja. Itu akan berkontribusi," jelas dia.
Namun, lanjut Shanti, hal ini sebenarnya tidak perlu menunggu hingga akhir tahun. Jika masyarakat mau menghabiskan uangnya lebih banyak untuk konsumsi, maka bisa membantu menstabilkan Rupiah dalam waktu dekat.
"(Yang bisa dilakukan masyarakat) Belanjakan uangnya. Kalau orang menahan duit, maka uang tidak berputar. Kemudian pemerintah harus keluarkan aturan, dalam sehari tidak boleh beli Dolar dalam jumlah sekian. Pembelian Dolar harus jelas," tandas dia.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Rupiah anjlok, OJK perketat pengawasan penggunaan valas di industri keuangan
Demi Rupiah, pemerintah Jokowi perketat impor barang dibeli melalui e-commerce
Pemerintah Jokowi akan setop impor mobil mewah, bagaimana jika sudah pesan?
Jasa Marga soal Rupiah melemah: Kami tidak punya utang dalam mata uang asing
Tips investasi di tengah pelemahan nilai tukar Rupiah
Rupiah melemah dan harga minyak dunia naik, kenaikan harga BBM jadi hal wajar
Dolar hampir Rp 15 ribu, Ketum Hanura tegaskan itu masalah dunia