Amazon PHK 18.000 Karyawan, Ini Penyebabnya
Pada September 2022, perusahaan mengatakan memiliki total karyawan sekitar 1,5 juta orang.
Amazon mengonfirmasi akan melakukan PHK terhadap 18.000 karyawan. Hal ini terungkap lewat memo internal yang ditulis oleh CEO Andy Jassy. Angka ini jauh lebih besar daripada laporan New York Times, di mana perusahaan dikabarkan ingin memangkas tenaga kerjanya sekitar 10.000.
Pada September 2022, perusahaan mengatakan memiliki total karyawan sekitar 1,5 juta orang.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Kenapa Pantai Widodaren viral? Keberadaannya belum banyak yang tahu. Namun belakangan ini, pantai ini viral karena keindahannya.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Kenapa aksi arogansi pria yang mengaku Ketua PP Semarang viral? Mengetahui aksi tersebut viral hingga banyak dikecam, Ketua Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila (MPC PP) Kabupaten Semarang Ali Imron bersama Wisnu akhirnya mengajukan permintaan maaf di hadapan warga.
Berita Amazon PHK karyawan ini pertama kali dilaporkan oleh The Wall Street Journal, di mana ada sekitar 17.000 karyawan terkena dampak PHK.
"Perusahaan biasanya akan menunggu keputusan hingga dapat berkomunikasi dengan orang-orang yang terkena dampak langsung," tulis Andy di email sebagaimana dilansir The Verge.
"Karyawan terkena dampak PHK akan diberitahukan secara resmi oleh perusahaan pada 18 Januari."
Dikutip dari AFP, alasan PHK Amazon dikarenakan kondisi ekonomi global yang tidak stabil. Selain itu, Amazon juga menyebut bahwa ada strategi perusahaan yang kurang tepat dengan merekrut terlalu banyak karyawan selama periode pandemi.
Sebagaimana diungkap SVP Dave Limp pada November lalu, Amazon memang sedang mengonsolidasikan beberapa tim dan program di divisi hardware dan layanannya.
Perusahaan mengatakan bahwa tengah berusaha untuk mendukung karyawan terkena dampak PHK, dan menyediakan pesangon mencakup tunjangan asuransi kesehatan hingga dukungan penempatan kerja eksternal.
PHK massal terjadi di sektor teknologi Amerika Serikat dalam beberapa pekan terakhir. Pada 9 November, perusahaan induk Facebook 'Meta' memangkas sekitar 13 persen tenaga kerjanya, menyebabkan lebih dari 11.000 orang kehilangan pekerjaan.
Sebelumnya, Twitter juga kena pukulan keras setelah Elon Musk memerintahkan pengurangan 50 persen jumlah karyawan perusahaan.
Selama akhir pekan, perusahaan juga memberhentikan sebagian besar pekerja kontraknya. Perusahaan lainnya seperti Lyft dan Snap juga telah memberhentikan karyawannya dalam beberapa bulan terakhir.
(mdk/idr)