Ambil untung di RI, 52 perusahaan malah listing di luar negeri
Tito mencontohkan, PT Freeport yang sampai saat ini belum tercatat di Bursa Efek Indonesia. Padahal, Freeport mendapat keuntungan terbesar dari Indonesia. Untuk itu Tito sangat berharap agar Freeport melantai di bursa saham Indonesia.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio melaporkan kepada Presiden Joko Widodo bahwa terdapat 52 perusahaan di Indonesia yang telah mencatatkan sahamnya di luar negeri. Perusahaan yang beroperasi di Indonesia tersebut tidak melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Ada 52 perusahaan yang pendapatannya 50 persen dari Republik ini ada perdagangan, ada properti, ada kelapa sawit. Kalau revenue atau asetnya 50 persen ada di Indonesia, ini kok listed nya di luar, jadi saya laporkan (ke Presiden) saya bilang itu wajib di sini. Presiden bilang saya minta daftarnya, saya kasih beliau," kata di Bursa Efek Indonesia, Selasa (4/7).
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Kapan Bursa Karbon Indonesia resmi diluncurkan? Presiden Jokowi mengatakan ingin mengurangi dampak perubahan iklim yang saat ini terjadi di beberapa negara termasuk Indonesia. ”Karena memang ancaman perubahan iklim sangat bisa kita rasakan dan sudah kita rasakan. Dan, kita tidak boleh main-main terhadap ini, kenaikan suhu bumi, kekeringan, banjir, polusi, sehingga dibutuhkan langkah-langkah konkret untuk mengatasinya,” kata Presiden Jokowi.
-
Siapa saja yang memegang saham PT Berau Coal Energy Tbk? Saat ini, PT Berau Coal Energy Tbk menguasai 90 persen saham perusahaan dan 10 persen dimiliki oleh Sojitz Coorporation.
-
Bagaimana BRI dan BEI berharap nasabah korporasi mereka bisa memanfaatkan keuntungan dari IPO? Dengan menjadi perusahaan terdaftar, perusahaan memiliki akses langsung ke pasar modal untuk mendapatkan pendanaan tambahan di masa depan melalui penerbitan saham atau obligasi. Hal ini memberikan fleksibilitas dalam manajemen keuangan perusahaan dan memperluas sumber pendanaan yang tersedia
-
Mengapa BRI dan BEI berkolaborasi untuk mendorong nasabah korporasi BRI melakukan IPO? Perusahaan-perusahaan berpeluang besar dalam mengembangkan bisnisnya melalui pendanaan dari pasar modal.
Tito mencontohkan, PT Freeport yang sampai saat ini belum tercatat di Bursa Efek Indonesia. Padahal, Freeport mendapat keuntungan terbesar dari Indonesia. Untuk itu Tito sangat berharap agar Freeport melantai di bursa saham Indonesia.
"Freeport, itu pendapatan nya yang terbesar salah satunya dari Indonesia, pantas dong Freeport listed di sini. Itu yang kayak begitu ada 52 tuh, mereka listed di Malaysia, Singapura, China, Australia, kami mau datangi mereka untuk mengimbau mereka listing di Indonesia juga," jelasnya.
Bukan hanya PT Freeport, Tito juga berharap Newmont menjual saham di bursa saham Indonesia. "Market caps 52 perusahaan itu di atas Rp 400 triliun. Saya sudah datangi ada beberapa dan prinsipnya mereka setuju, Newmont sudah berbicara katanya mau listing."
Sebelumnya Presiden Jokowi berharap perusahaan-perusahaan Indonesia yang telah mencatatkan sahamnya di luar negeri, untuk melantai di bursa efek Indonesia. Terlebih perusahaan-perusahaan perkebunan dan pertambangan hal ini dilakukan untuk mendorong perekonomian Indonesia.
"Banyak listnyan, listnya saya ada, paling nanti saya panggil satu persatu, saya ngajak gak maksa, saya enggak pernah maksa ada perusahaan pertambangan, perusahaan sawit. Saya mengajak kok enggak memaksa itu akan memberikan efek yang bagi negara. Jangan produksi bisnis berkebun di sini kok listed-nya di Singapura, Hong Kong, New York, enggak dong,"kata Jokowi di Bursa Efek Indonesia, Selasa (4/7).
Baca juga:
Genjot produksi Ethylene, Chandra Asri revamp pabrik naphtha cracker
'Saya panggil perusahaan, bisnisnya di sini tapi listingnya di luar'
Jual saham perdana, KMTR berhasil raup Rp 527 miliar
Perusahaan TV milik Hary Tanoe bagi dividen Rp 587 miliar
2016, Gudang Garam bagi dividen Rp 5 triliun ke pemegang saham