Anak Muda Usia di Bawah 30 Tahun Masuk Daftar Orang Terkaya Dunia, Ini Bisnis Mereka Kerjakan
Orang kaya ini masih tergolong muda, dengan semangat tinggi.
Salah satu pengalaman paling menegangkan yang dihadapi siswa SMA adalah mempersiapkan kehidupan setelah lulus, entah itu kuliah atau memulai karier. Namun, satu perusahaan rintisan teknologi pendidikan bertaruh bahwa mereka dapat mengubah proses pasca-sarjana menjadi game dan itu membuahkan hasil.
SchooLinks, dari Katie Fang, yang masuk dalam daftar Forbes Under 30 tahun 2018, baru-baru ini mengumpulkan USD80 juta, meskipun masa sulit bagi perusahaan rintisan teknologi pendidikan. Platform digital perusahaan tersebut mencakup tes bakat, fungsi pencarian pekerjaan dan magang, serta tur kampus virtual.
- Bos Perusahaan Kesulitan Cari Penerus, Sampai Buka Lowongan Mencari Ahli Waris
- Dunia Memang Keras, Anak Usia 13 Tahun Jualan Bakso Keliling Dapat Komisi Segini Jika Dagangannya Habis
- Pesan Orang Kaya Dunia: Uang Tak Bisa Membeli Waktu dan Uang Bukan Sumber Kebahagiaan
- Anak Muda Usia 26 Tahun Nekat Buka Usaha Modal Rp1 Juta, Kini Omzet Tembus Rp180 Juta per Bulan
Perusahaan tersebut beralih dari bekerja dengan konsumen ke distrik sekolah, sebuah langkah yang berisiko karena banyak yang beroperasi dengan anggaran terbatas. Namun, itu adalah kunci untuk menjangkau siswa yang paling membutuhkan platform tersebut.
"Kami memahami bahwa ini tentang sekelompok siswa atau keluarga yang tidak mencari sumber daya dan berpikir untuk merencanakan masa depan mereka," kata Fang kepada Forbes.
Daftar Nama Orang Kaya Baru Versi Forbes
Katie Fang - Pendiri SchoolLinks
Salah satu pengalaman yang paling menimbulkan kegelisahan bagi siswa SMA adalah mempersiapkan kehidupan setelah lulus. Mereka tentu merasa bimbang dalam mengambil keputusan antara melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi atau memulai karier.
Namun, sebuah platform teknologi pendidikan atau edtech berinisiasi untuk mengadopsi proses pasca kelulusan dan hasilnya terbukti menguntungkan. Platform tersebut tak lain adalah SchoolLinks.
Melansir Forbes, SchooLinks merupakan perusahaan yang didirikan oleh Katie Fang, yang juga masuk dalam daftar Forbes Under 30 pada tahun 2018. Perusahaan platform ini baru saja berhasil mengumpulkan pendanaan sebesar USD80 juta atau senilai Rp1,24 triliun.
Meski saat ini banyak startup di sektor teknologi pendidikan menghadapi masa-masa sulit. Platform digital ini justru menyediakan berbagai fitur, seperti tes bakat, pencarian pekerjaan dan magang, serta tur virtual kampus-kampus.
Jensen Huang - CEO Nvidia
Selanjutnya, CEO Nvidia, Jensen Huang, yang baru-baru ini masuk dalam daftar 10 besar peringkat miliarder versi Forbes pada hari Senin. Hal itu terjadi lantaran perusahaan teknologi tersebut menjadi simbol ledakan AI generatif pada era 2020-an.
Diketahui, Huang yang sebelumnya pernah bekerja sebagai pelayan di Denny’s kini menjadi orang Asia Amerika pertama yang berhasil mencatat dirinya dalan 10 orang terkaya di dunia. Rupanya kekayaan Huang meningkat sebesar USD3,6 miliar mencapai total USD125,4 miliar atau sekitar Rp1,95 triliun, melampaui kekayaan mantan CEO Microsoft, Steve Ballmer.
Ian Swanson - Pendiri Protect AI
Dalam bidang teknologi dan inovasi, para peneliti keamanan melaporkan bahwa Hugging Face telah menjadi tempat bagi puluhan ribu model yang berisi kode tersembunyi serta dapat meracuni data dan mencuri informasi dari pengguna. Hugging Face merupakan sebuah repositori online di mana pengguna dapat mengunduh model AI generatif.
Menurut pendiri Protect AI, Ian Swanson, virus komputer Trojan Horse lama yang mencoba menyelundupkan kode berbahaya ke sistem telah berevolusi untuk era AI. Beberapa pelaku kejahatan bahkan membuat profil palsu untuk menyamar sebagai Meta atau perusahaan teknologi lain untuk menarik unduhan dari orang yang tidak waspada.
Bob Iger - CEO Disney
Disney menyatakan bahwa mereka berencana untuk menunjuk pengganti CEO Bob Iger yang berusia 73 tahun pada tahun 2026, sekaligus mengumumkan perombakan posisi kepemimpinan puncaknya pada hari Senin, termasuk ketua dewan baru. Iger yang sebelumnya memimpin Disney dari tahun 2005 hingga 2020 ternyata kembali untuk memimpin perusahaan tersebut pada tahun 2022.
Fokusnya pada perbaikan kinerja keuangan perusahaan telah menghasilkan kemajuan, meski keuntungan masih jauh dari puncak kejayaan akhir 2010 an ketika media tradisional berada di puncak popularitas.
Mengutip Celebrity Net Worth, Iger memiliki kekayaan bersih sebesar USD350 juta atau Rp5,46 triliun menurut data yang diperbarui pada (31/5). Sementara itu, pada tahun 2019, Forbes melaporkan bahwa Iger memperoleh penghasilan sebesar Rp740,25 miliar di tahun itu. Penghasilan tersebut diperoleh dari gaji, bonus, penghargaan, serta saham.
Reporter magang: Thalita Dewanty