Arcandra: Panas bumi merupakan kearifan lokal Indonesia
Arcandra mencontohkan, negara di Eropa Barat seperti Denmark dan Belanda yang memiliki potensi energi angin yang besar, memfokuskan pengembangan energi terbarukan pada Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB). Sedangkan, Jepang berfokus pada pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar melakukan kunjungan ke area panas bumi Kamojang di Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Dalam kunjungan tersebut, Arcandra menyoroti konsumsi listrik di Indonesia yang masih tergolong rendah, yaitu sekitar Rp 900 kWh per kapita.
Padahal, konsumsi listrik per kapita merupakan salah satu indikator yang menunjukkan produktivitas. Suatu negara dapat dikatakan sebagai negara maju apabila konsumsi listrik mencapai sekitar Rp 4.000 kWh per kapita.
-
Kapan Alam Ara dirilis? Dirilis pada 14 Maret 1931, film ini tidak hanya merevolusi sinema India tetapi juga menandai babak baru dalam sejarah budaya populer.
-
Siapa Pratama Arhan? Lemparannya Nyaris Jadi Goal, Simak Deretan Fakta Pratama Arhan Siapa Pratama Arhan? Lemparan dalam nyaris jadi goal Pertandingan Indonesia vs Argentina yang digelar kemarin (19/6) membawa nama Pratama Arhan jadi sorotan.
-
Siapa mantan kekasih Pratama Arhan? Netizen kembali ramai membicarakan Marshella Aprilia, mantan kekasih Pratama Arhan yang dikabarkan telah menjalin hubungan asmara selama beberapa tahun belakangan.
-
Siapa Ema Dato? Konon salah satu daratan itu selamat karena adanya sebuah makam tokoh Tionghoa.
-
Kapan UGM diresmikan? Universitas Gadjah Mada (UGM) didirikan pada 19 Desember 1949 di Yogyakarta, Indonesia.
-
Kapan Pangeran Antasari wafat? Saat menjadi Sultan Banjar, Pangeran Antasari terus melanjutkan perjuangannya melawan Belanda. Di tengah perlawanan tersebut, Pangeran Antasari jatuh sakit terserang penyakit cacar dan paru-paru hingga akhirnya wafat pada 11 Oktober 1862.
Usaha peningkatan konsumsi listrik ini tentunya perlu didukung dengan suplai yang memadai. Arcandra menyatakan, melihat kondisi penurunan cadangan energi yang bersumber dari bahan bakar fosil, pengembangan energi terbarukan bukan lagi menjadi suatu alternatif, melainkan sebuah keharusan.
Sesuai dengan Kebijakan Energi Nasional (KEN), untuk mencapai target bauran energi terbarukan tahun 2025 sebesar 23 persen, Arcandra menyampaikan akan mendorong pengembangan semua potensi energi terbarukan di Indonesia. "Namun, dalam pengembangan energi terbarukan, setiap negara melihat apa yang dinamakan kearifan lokal," katanya.
Arcandra mencontohkan, negara di Eropa Barat seperti Denmark dan Belanda yang memiliki potensi energi angin yang besar, memfokuskan pengembangan energi terbarukan pada Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB). Sedangkan, Jepang berfokus pada pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
"Bagaimana dengan renewable energy di Indonesia? Panas Bumi adalah kearifan lokal kita. Karena tidak semua negara punya panas bumi. Karena itu pengembangan potensi panas bumi perlu kita dorong secepatnya," pungkas Arcandra.
Pada kunjungan ini, Arcandra langsung disambut disambut oleh Direktur Operasional PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), Ali Mundakir. Selain mengunjungi area operasi dan pembangkitan PLTP Kamojang Unit IV dan V, Arcandra menyempatkan berkunjung ke beberapa lokasi antara lain fasilitas produksi sumur Kamojang 51 dan 56, Geothermal Information Center (GIC) yang merupakan sarana edukasi panas bumi bagi masyarakat dan pengunjung PLTP Kamojang, Pusat Konservasi Elang yang merupakan Corporate Social Responsibility (CSR) dari PGE, manifestasi panas bumi kawah Kamojang, serta sumur eksplorasi Kamojang 3 yang dibor pada tahun 1924 oleh pemerintahan kolonial Belanda dan hingga saat ini masih terus mengeluarkan uap panas bumi.
Sejak dilakukan pengeboran pertama pada tahun 1924, pengembangan area Kamojang sempat terhenti. Pengembangan baru dilanjutkan oleh Pemerintah Indonesia pada tahun 1971 hingga 1979 yang berhasil mengembangkan pilot project berupa monoblok berkapasitas 0,25 MW yang merupakan PLTP pertama di Indonesia. Pengembangan area Kamojang terus dilakukan hingga saat ini dengan pengembangan PLTP Kamojang Unit I hingga V yang mencapai kapasitas 235 MW.
Selain mengembangkan area Kamojang, PGE telah aktif mengembangkan panas bumi di Indonesia melalui pengembangan beberapa PLTP di Indonesia antara lain PLTP Lahendong Unit I hingga VI yang telah memproduksi listrik 120 MW, PLTP Ulubelu Unit I hingga III yang memproduksi 165 MW dan PLTP Sibayak yang memproduksi 12 MW, sehingga total pengembangan panas bumi oleh PGE saat ini mencapai 532 MW. Untuk kedepannya, PGE menargetkan untuk mencapai kapasitas pengembangan sebesar 2742 MW pada tahun 2030.
Baca juga:
Harga Premium, Solar dan minyak tanah dipastikan tetap sampai Maret
ESDM sebut harga BBM dinaikkan oleh Pertamina bukan pemerintah
Awal 2017, PT Pertamina EP ngebor 2 sumur baru
2017, Pertamina EP targetkan produksi migas sebesar 264.000 barel
5 Desa di Indonesia ini bukti nyata transisi Energi Biogas
ESDM beri keistimewaan BUMN kelola panas bumi Indonesia
Menteri Rini tunggu arahan Jonan soal divestasi saham Freeport