Arsjad Rasjid: ASEAN Punya 3 Potensi untuk Jadi Pusat Pertumbuhan Global
ASEAN memiliki 3 potensi untuk menjadikan kawasan ASEAN yang kokoh, inovatif, dinamis dan berpusat pada masyarakat.
ASEAN memiliki potensi besar dalam meningkatkan ekonomi digital.
Arsjad Rasjid: ASEAN Punya 3 Potensi untuk Jadi Pusat Pertumbuhan Global
Arsjad Rasjid: ASEAN Punya 3 Potensi untuk Jadi Pusat Pertumbuhan Global
Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC), sekaligus Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), Arsjad Rasjid mengatakan bahwa ASEAN memiliki 3 potensi untuk menjadikan kawasan ASEAN yang kokoh, inovatif, dinamis dan berpusat pada masyarakat.
Arsjad menjelaskan, potensi tersebut sekaligus memantapkan posisi sebagai pusat pertumbuhan global.
Potensi yang dimaksud antara lain, ASEAN memiliki potensi besar dalam meningkatkan ekonomi digital.
"Indo-Pasifik adalah wilayah dengan pertumbuhan tercepat di dunia dalam hal adopsi internet, dan konektivitas digital antara masyarakat dan bisnis," kata Arsjad dalam sambutannya saat jamuan makan siang IPEF yang diselenggarakan Indonesia Business Council (IBC), di Jakarta, Rabu (6/9).
Kedua, ASEAN memiliki populasi muda dan terpelajar yang terus bertambah yang akan memainkan peran penting dalam beradaptasi terhadap dinamika pertumbuhan ekonomi global di masa depan.
Lanjut Arsjad, bermitra dengan inisiatif yang diambil oleh negara-negara anggota Indo-Pasifik untuk memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan teknologi, serta membentuk generasi masa depan yang memiliki keahlian dan sumber daya yang diperlukan untuk mendorong industri ke tingkat yang baru."Lebih banyak inisiatif yang mendorong solusi berorientasi masyarakat harus menjadi kuncinya," kata Arsjad.
Terkahir, Indo-Pasifik dan khususnya negara-negara anggota ASEAN memiliki potensi energi bersih terbarukan dan kredit karbon berkualitas tinggi yang terbesar di dunia.
"Untuk itu, kemitraan di Indo-Pasifik sangat penting bagi keberhasilan ASEAN dalam melakukan transisi menuju ekonomi ramah lingkungan," jelas Arsjad.
Di sisi lain, di bawah Keketuaan ASEAN-BAC Indonesia tahun ini, lanjutnya, para pemangku kepentingan berkomitmen membangun ASEAN Net Zero Hub dan Carbon Center of Excellence, untuk menyatukan dunia usaha dalam mempromosikan dekarbonisasi dan ekonomi net zero.
Semua upaya ini, kata Arsjad, harus menempatkan UMKM sebagai pusat perbincangan, sebagai tulang punggung perekonomian ASEAN.
"Kami sangat mengapresiasi komitmen IBC yang menjadi tuan rumah acara makan siang ini. IBC mempromosikan wacana publik-swasta yang lebih kuat, memenuhi kebutuhan mendesak perekonomian global melalui pemikiran dan strategi para pemimpin bisnis di Indonesia. Silakan terlibat dengan IBC, untuk mewujudkan agenda ini," tutup Arsjad.