Asosiasi desak pemerintah batasi impor gula
Ketua Umum Andalan Petani Rakyat Indonesia (APTRI), Sumitro mengatakan para petani tebu meminta agar pemerintah membatasi impor gula ke Indonesia. Menurutnya, selama ini stok gula impor terlalu berlebihan sehingga banyak terjadi rembesan gula rafinasi di beberapa daerah.
Ketua Umum Andalan Petani Rakyat Indonesia (APTRI), Sumitro mengatakan para petani tebu meminta agar pemerintah membatasi impor gula ke Indonesia. Menurutnya, selama ini stok gula impor terlalu berlebihan sehingga banyak terjadi rembesan gula rafinasi di beberapa daerah.
Hal ini menunjukan bahwa ada kelebihan jumlah gula yang diimpor. Selain itu juga ada mekanisme dalam perdagangan gula rafinasi yang perlu dibenahi. Adanya aturan baru penjualan gula rafinasi melalui lelang secara online sesuai dengan Permendag Nomor 16 Tahun 2017 menjadi solusi untuk mencegah rembesan gula rafinasi dan membatasi impor.
Dengan aturan baru tersebut, kemasan gula rafinasi memakai e-barcode sehingga apabila ada kebocoran, dengan mudah bisa diketahui siapa pemilik gula tersebut. Untuk itu, APTRI mengusulkan adanya pembatasan impor sesuai kebutuhan dan mendukung lelang gula rafinasi secara online bisa segera dilaksanakan.
"Impor gula harus dibatasi sesuai kebutuhan. Kebutuhan manusia Indonesia katakanlah rata-rata 11 Kg setahun per orang. Jadi jangan dilebih-lebihkan," ujar Soemitro dalam Rapat Kerja Nasional APTRI di Jakarta, Kamis (20/7).
Soemitro menjelaskan, pembatasan atau penghentian impor gula menjadi hal penting kalau memang komitmen terhadap swasembada gula ingin dicapai. Hal ini juga sangat ditentukan oleh kesejahteraan petani gula agar tetap mau konsisten menanam tebu.
"Kalau kesejahteraan petani gula hancur, maka saya yakin mereka makin lama enggak mau menanam tebu. Nah, kalau enggak menanam tebu berarti harus impor. Kalau impor jelas berarti bertolak belakang dengan keinginan swasembada gula," jelasnya.
Menurut Soemitro, banyak salah perhitungan yang akhirnya dijadikan alasan untuk menaikkan angka impor gula dari waktu ke waktu. Padahal, kebutuhan pada konsumsi gula tak bisa disamakan dengan kebutuhan akan daging sapi. Konsumsi gula belum tentu meningkat jika kesejahteraan ekonomi meningkat. Berbeda dengan daging yang konsumsinya makin meningkat ketika kesejahteraan ekonomi masyarakat naik.
"Makin mapan ekonomi makin kencang juga makan daging. Sebaliknya kadang konsumsi gula bagi kalangan ekonomi atas justru menurun dibanding kalangan menengah. Sering terjadi makin kaya makin mengurangi gula," pungkasnya.
-
Apa itu Geplak Gula Jawa? Geplak Gula Jawa merupakan varian geplak yang memiliki ciri khas bentuk serta cita rasa yang berbeda dari geplak pada umumnya. Penampilannya sangat sederhana, warnanya cokelat tua, dan bentuknya lonjong dengan garis-garis di sisinya. Makanan ini biasanya ditaburi dengan tepung ketan sangrai.
-
Di mana Gudeg Jogja Bu Iin berada? Sebuah kedai angkringan di Perumahan Taman Kota, Jakarta Barat, menjadi buruan para pecinta kuliner di ibu kota.
-
Di mana Pabrik Gula Karangsuwung berada? Ini adalah penampakkan Pabrik Gula Karangsuwung yang melegenda di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
-
Apa yang dimaksud dengan gula darah? Gula darah adalah tingkat glukosa dalam darah Anda, yang merupakan sumber energi utama untuk tubuh Anda.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Apa yang ditemukan di dalam gua tersebut? Dengan memindahkan batu besar yang menyumbat pintu masuk ke gua tersebut, para arkeolog berhasil menemukan sisa-sisa kerangka beberapa individu.
Baca juga:
Pemerintah didorong naikkan harga eceran gula jadi Rp 14.000 per Kg
Asosiasi minta pemerintah hapus PPN petani gula
Rugikan petani, pengenaan PPN 10 persen gula tebu tuai protes
Pengamat sayangkan penundaan penerapan lelang gula rafinasi
Gula rafinasi hanya untuk industri, tapi layak konsumsi
Satgas Mafia Pangan dipakai pemerintah atasi kartel gula rafinasi