Awak pekan, Rupiah melemah 58 poin ke level Rp 13.743 per USD
Sentimen positif dalam negeri tak mampu mendorong penguatan Rupiah.
Laju nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika (USD) dibuka melemah di perdagangan awal pekan ini. Rupiah tercatat melemah 58 poin atau sekitar 0,42 persen ke level Rp 13.743 per USD dibandingkan penutupan akhir pekan lalu yaitu Rp 13.685 per USD.
Analis NH Korindo Securities Reza Priyambada, mengatakan pelemahan sejumlah mata uang terhadap USD yang dimotori oleh EUR setelah merespon hasil pidato ECB yang masih mengindikasikan perlambatan sehingga masih diperlukan adanya stimulus, turut mempengaruhi laju Rupiah yang berbalik melemah.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
"Pergerakan Rupiah tersebut sebelumnya sesuai dengan perkiraan kami di mana cenderung mengalami pelemahan setelah tidak mampu bertahan di zona hijaunya," ucap Reza dalam riset harian di Jakarta, Senin (16/11).
Sentimen dalam negeri yaitu rilis defisit transaksi berjalan kuartal III 2015 yang mengalami penurunan di level 1,86 persen lebih rendah dari kuartal II 2015 sebesar 1,95 persen tidak mampu mengangkat Rupiah. Di sisi lain, laju USD bergerak menguat terhadap EUR, GBP, NZD, CNY, CHF, dan beberapa lainnya.
"Laju Rupiah secara tren masih cenderung bergerak sideways. Pergerakan Rupiah tersebut masih rentan dengan berbagai sentimen, terutama jika sentimen yang ada kurang positif," tambahnya.
Namun, pekan ini, selain data neraca perdagangan internal juga dirilis data-data ekonomi lainnya sehingga akan mewarnai laju Rupiah.
"Untuk itu, tetap mewaspadai dan cermati sentimen yang akan muncul mengingat masih adanya potensi pelemahan lanjutan. Laju Rupiah di bawah target support 13.588. Rp 13.588-13.500 (kurs tengah BI)," jelas dia.
(mdk/idr)