BALI resmi melantai di bursa saham
BALI juga tercatat sebagai emiten keenam yang melantai di BEI pada tahun ini.
Perusahaan penyedia jasa pembangunan menara pemancar gelombang telekomunikasi, PT Bali Towerindo Sentra kini sudah resmi menyandang status sebagai perusahaan Terbuka (Tbk). Perusahaan ini resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode BALI.
Saham BALI resmi diperdagangkan hari ini pukul 09.00 WIB. Harga saham per lembar langsung mengalami kenaikan 50 persen dari harga awal Rp 400 per lembar menjadi Rp 600 per lembar.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Siapa yang merencanakan aksi teror di Bursa Efek Singapura? Pendalaman itu dibenarkan Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar bahwa YLK memang hendak merencanakan aksi teror ini pada 2015 silam.
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Kapan Bursa Karbon Indonesia resmi diluncurkan? Presiden Jokowi mengatakan ingin mengurangi dampak perubahan iklim yang saat ini terjadi di beberapa negara termasuk Indonesia. ”Karena memang ancaman perubahan iklim sangat bisa kita rasakan dan sudah kita rasakan. Dan, kita tidak boleh main-main terhadap ini, kenaikan suhu bumi, kekeringan, banjir, polusi, sehingga dibutuhkan langkah-langkah konkret untuk mengatasinya,” kata Presiden Jokowi.
-
Bagaimana UBS Sekuritas Indonesia menentukan target harga saham BBRI? "Target harga kami mengasumsikan tingkat bebas risiko sebesar 7,25% (tidak berubah), tanggal batas akhir September 2024 (mulai Maret 2024), RoE berkelanjutan sebesar 20,5% (tidak berubah), dan pertumbuhan berkelanjutan sebesar 9% (tidak berubah). Pada target harga kami, saham akan diperdagangkan pada 3,0x PB 2024," jelas PT UBS Sekuritas Indonesia.
-
Kenapa Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) diluncurkan? Tujuan bursa karbon sendiri untuk mencipatakan insentif bagi perusahaan dan negara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dengaan menyediakan mekanisme untuk membeli dan menjual izin emisi atau kredit karbon.
BALI juga tercatat sebagai emiten keenam yang melantai di BEI pada tahun ini. Nilai penjualan saham BALI mencapai Rp 6 miliar dan telah diperdagangkan sebanyak lima kali dengan volume sebanyak 101 slot.
"Saham perseroan ini dicatatkan dengan nama BALI yang mencerminkan identitas perseroan. Emiten ke 6 ini diharapkan menjadi katalis bagi perusahaan lainnya untuk berani mencatatkan sahamnya di tengah tahun politik seperti saat ini," ujar Direktur Utama BEI Ito Warsito di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (13/3).
Dalam perdagangan perdana ini, BALI menawarkan 88 juta lembar saham atau setara dengan 14,72 persen total sahamnya. Penjualan saham ini dilakukan dengan mekanisme Initial Public Offering (IPO) dengan nilai sebesar Rp 35,2 miliar.
Selain itu, BALI juga menempatkan sebanyak 176 juta waran seri I, mewakili 34,52 persen saham sebelum IPO resmi berlaku. Waran ini nantinya akan menjadi milik pemegang saham, dengan mekanisme tiap satu saham baru yang namanya tercatat dalam DPS penjatahan berhak atas dua waran.
Jika dikonversi, maka waran ini bernilai Rp 400 per lembar saham sehingga bernilai sebesar Rp 70,4 miliar. Konversi dapat dilakukan enam bulan setelah tercatat di BEI.
Dalam hal penjaminan, BALI menunjuk PT RHB OSK Securities. Perusahaan ini akan menjamin pelaksana efek dari penjualan saham BALI.
Baca juga:
BI Rate diprediksi bertahan, IHSG dibuka naik tipis
Pergerakan IHSG tertahan
Di hadapan 100 emiten bursa, OJK jelaskan soal kewajiban setoran
IHSG dibuka anjlok 23 poin ke level 4.704
IHSG dibuka naik 1,87 poin