Bangun Ketahanan Pangan Asia, HKTI Gelar Asaff 2020
Forum internasional tersebut nantinya akan mendatangkan pelaku bisnis dari China, Vietnam, Thailand, Jepang, Malaysia, serta negara lainnya. Sehingga diharapkan pertemuan antar pelaku bisnis dan petani akan membuka peluang bagi Indonesia memperoleh aliran investasi riil serta ekspor produk.
Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) bakal menggelar Asian Agriculture Food Forum (Asaff) pada 12-14 Maret 2020 mendatang. Forum ini diharapkan menjadi momen masuknya investasi negara-negara Asia ke sektor pertanian Indonesia sekaligus membuka pintu peningkatan ekspor pertanian Tanah Air.
"Kita harapkan ini menjadi embrio yang menjembatani para petani dengan pengusaha dalam negeri maupun luar negeri. Kita harapkan akan terjadi transaksi," kata Ketua Umum HKTI, Moeldoko di Jakarta, Jumat (10/1).
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Pangeran Antasari wafat? Saat menjadi Sultan Banjar, Pangeran Antasari terus melanjutkan perjuangannya melawan Belanda. Di tengah perlawanan tersebut, Pangeran Antasari jatuh sakit terserang penyakit cacar dan paru-paru hingga akhirnya wafat pada 11 Oktober 1862.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Bagaimana Kementan mewujudkan swasembada pangan? Upaya tersebut salah satunya akan diwujudkan melalui program food estate maupun solusi cepat yang dijalankan Kementan berupa pompanisasi dan optimalisasi lahan.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
"Peran dan posisi Asia dalam produksi pertanian global sangat besar. Kolaborasi akan membangun ketahanan pangan negara-negara Asia dan menjamin ketersediaan pangan dunia," sambung dia.
Moeldoko menjelaskan, forum internasional tersebut nantinya akan mendatangkan pelaku bisnis dari China, Vietnam, Thailand, Jepang, Malaysia, serta negara lainnya. Sehingga diharapkan pertemuan antar pelaku bisnis dan petani akan membuka peluang bagi Indonesia memperoleh aliran investasi riil serta ekspor produk.
Hal itu sebagai dukungan HKTI terhadap keinginan pemerintah untuk mendongkrak ekspor pertanian. Hanya saja, Moeldoko belum dapat menyebut seberapa besar potensi investasi maupun nilai ekspor yang bisa dijajaki "Sementara ini saya belum bisa memproyeksi. Tapi ini setidaknya menjadi jembatan," ujarnya.
Sebagai informasi, forum Asaff diinisiasi langsung oleh Indonesia dan diharapkan menjadi ajang kolaborasi negara-negara kawasan Asia untuk membangun kemandirian dan ketahanan pangan. Asaff kali ini merupakan gelaran kedua setelah digelar kali pertama pada 2018 lalu. Lewat Asaff, Moeldoko ingin agar kolaborasi pemangku kepentingan sektor pertanian diwujudkan dalam kerja sama yang nyata.
Peran dan posisi Asia dalam produksi pertanian global juga sangat besar. Karena itu, jika sektor pertanian negara-negara Asia maju maka akan menjamin ketersediaan pangan dunia. "Ini menjadi forum untuk membangun kerja sama antar pemerintah, pelaku bisnis, dalam kebijakan budidaya dan teknologi pertanian, serta kegiatan usaha bidang pertanian, perikanan, dan peternakan," ucapnya.
Bahas Isu Air dan Energi
Selain untuk membuka peluang investasi dan ekspor bagi Indonesia, isu mengenai air dan energi juga di bahas. Sebab, pangan, air, dan energi akan menjadi komoditas strategis yang selama ini menjadi isu dunia, seperti minyak bumi dan sumber daya alam.
"Indonesia dan kawasan Asia memiliki peran strategis. Mengingat potensi dan sumber daya alam mendukung untuk memenuhi kebutuhan pangan, air, dan energi dunia, khususnya memenuhi kemandirian di kawasan Asia. Indonesia saat ini juga sedang mengembangkan bio-energy, seperti B30," katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia ASAFF 2020, Rifqinizamy Karsayuda menambahkan, gelaran Asaff 2020 terdiri dari berbagai kegiatan di antaranya konferensi, forum bisnis, dan pemeran pertanian Asia. Forum tersebut diharapkan mencetak transaksi bisnis pertanian dengan disepakatinya kerja sama antar korporasi yang direalisasikan.
Selain membahas peluang kolaborasi pertanian di kawasan Asia, seluruh pihak yang terlibat dalam Asaff juga mengusung potensi generasi muda untuk mendukung smart farming dan digital farming. "Diharapkan, apa yang dijajaki semua nanti bisa direalisasikan dalam aksi dan kolaborasi strategis," kata dia.
(mdk/idr)