Menko Luhut Soal Proyek Industri Hijau di Kalimantan Utara: Rezekinya Boy Thohir
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengaku, tidak mengetahui jika tanah yang digunakan untuk pembangunan Kawasan Industrial Park Indonesia (KIPI) di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara adalah milik Garibaldi Thohir atau Boy Thohir selaku Ketua Konsorsium Indonesia.
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengaku, tidak mengetahui jika tanah yang digunakan untuk pembangunan Kawasan Industrial Park Indonesia (KIPI) di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara adalah milik Garibaldi Thohir atau Boy Thohir selaku Ketua Konsorsium Indonesia.
Seperti diketahui, Boy Thohir sendiri merupakan kakak kandung Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia (BUMN) Erick Thohir.
-
Apa yang ditemukan di Kawasan Industri Batang? Pada tahun 2019, seorang arkeolog asal Prancis bernama Veronique de Groot menemukan sebuah situs diduga candi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang di Desa Sawangan, Kecamatan Gringsing, Batang.
-
Kapan puncak kejayaan industri kapuk di Jawa? Puncaknya adalah tahun 1936-1937 di mana kapuk jawa mampu memenuhi 85 persen kebutuhan dunia.
-
Kapan Luweng Wareng terbentuk? Gua ini terbentuk ribuan tahun lalu akibat proses geologi amblasnya tanah dan vegetasi yang ada di atasnya ke dasar bumi.
-
Apa yang dilakukan Kawasan Industri Batang untuk menyerap tenaga kerja lokal? Penyerapan tenaga kerja dimulai dari warga desa penyangga yang ada di sekitar KITB. Warga yang direkrut tersebut adalah warga yang telah mendapatkan pelatihan vokasi dan sertifikasi kompetensi yang diselenggarakan Kementerian Ketenagakerjaan.
-
Kapan Panwascam terpilih dilantik? Panwascam terpilih dilantik dan dibekali pada 24-25 Mei 2024.
-
Kapan Puncak Ampangan menjadi pusat pertahanan? Ketika pusat pemerintahan dialihkan ke Bukittinggi di bawah kepemimpinan Sjafruddin Prawiranegara, daerah Payakumbuh bagian selatan ini menjadi salah satu pusat pertahanan bagi pasukan militer Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI).
"Jujur kami tadinya tidak mengerti siapa yang punya tanah di sini," ungkapnya dalam acara Groundbreaking Kawasan Industrial Park Indonesia (KIPI) di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, Selasa (21/12).
Menko Luhut menjelaskan, terungkapnya nama Boy Thohir sebagai pemilik lahan tersebut baru diketahui oleh tim nya setelah melakukan survei lapangan. "Setelah kami meninjau ke daerah ini, mengirimkan tim yang bahwa yang memiliki adalah pak Boy Thohir," ungkapnya.
Menko Luhut menambahkan, keputusan untuk menjatuhkan pilihan pembangunan industri hijau tersebut di lahan milik Boy Thohir tersebut murni hasil perhitungan investasi. Di mana, lahan tersebut dinilai yang paling ideal.
"Tidak ada pilihan lain yah, karena semua tanah di kawasan ini adalah yang paling menarik di daerah sini. Jadi, mungkin rezekinya bapak Boy Thohir juga," tutupnya.
Jokowi: Pembangunan Industri Hijau di Kaltara Serap 100 Ribu Pekerja
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, setidaknya diperlukan 100.000 tenaga kerja dalam proses pembangunan megaproyek pembangunan Kawasan Industrial Park Indonesia (KIPI) di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.
"Dalam masa konstruksi (KIPI) akan muncul kurang lebih 100 ribu tenaga kerja yang dibutuhkan pada saat operasi hanya di sini saja," katanya dalam acara Groundbreaking Kawasan Industrial Park Indonesia (KIPI) di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, Selasa (21/12).
Meski begitu, Jokowi meminta seluruh tenaga kerja yang terlibat harus memiliki kualifikasi yang baik. Mengingat, proyek tersebut bagian penting dari kesuksesan transformasi ekonomi hijau Indonesia.
Selain itu, produk akhir yang dihasilkan dari kawasan industri hijau tersebut merupakan produk setengah jadi maupun produk jadi yang siap ekspor. Hal ini guna meningkatkan nilai tambah bagi Indonesia.
"Yang diekspor bukan bahan mentah lagi, yang diekspor bukan raw material lagi. Tapi, barang setengah jadi atau barang jadi dan yang di Kalimantan Utara ini hampir semuanya barang jadi," bebernya.
Oleh karena itu, Jokowi meminta kepada para menteri hingga bupati dapat menyiapkan SDM yang memiliki kualifikasi mumpuni. Sehingga, dapat terlibat dalam pembangunan megaproyek industri hijau tersebut.
"Jadi, siapkan mulai dari sekarang," tekannya mengajak.
(mdk/bim)