Bank Indonesia Siapkan Desain Awal Rupiah Digital
Sekarang, Bank Indonesia masih menyiapkan proof of concept atau desain awalnya dari rupiah digital.
Sekarang, Bank Indonesia masih menyiapkan proof of concept atau desain awalnya dari rupiah digital.
Bank Indonesia Siapkan Desain Awal Rupiah Digital
Bank Indonesia Siapkan Desain Awal Rupiah Digital
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan rencana pengembangan mata uang (rupiah) digital atau central bank digital currency (CBDC) masih dalam persiapan. Sekarang, Bank Indonesia masih menyiapkan proof of concept atau desain awalnya dari rupiah digital.
- Tarakan Dinobatkan sebagai Kota Terbaik Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah Tahun 2023
- Tingkatkan Inklusi Keuangan, OJK Harap DKI Jakarta Jadi Contoh Penetrasi Perbankan Digital
- Mengenal Rupiah Digital, Mata Uang Indonesia di Masa Depan
- Bangunan Bank Indonesia di Aceh Punya Sejarah Unik, Dibangun di Kota Istimewa
"Proof of concept CBDC sedang dalam pematangan," kata Perry di Gedung Radius Prawiro, Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (2/8).
Dalam persiapannya Perry menyoroti tiga hal utama sebelum rupiah digital resmi dirilis.
Pertama soal kesiapan industri. Katanya bulan lalu Bank Indonesia telah menerima masukan dan saran dari industri terkait penerapan CBDC.
"Kami baru menerima akhir Juli kemarin masukan dari industri, kami di BI sedang menggodoknya, tentu saja kami perlu mempertimbangkan kesiapan dari industri," jelas Perry.
Kedua, Bank Indonesia saat ini sedang melakukan peninjauan teknologi untuk melihat perkembangan tren uang digital yang berlaku secara global.
"Kompatibilitas atau kesesuaian dengan teknologi digital yang ada di global, karena CBDC nanti tidak hanya di dalam negeri, tapi juga cross border," ujarnya.
Ketiga, Bank Indonesia sedang mempersiapkan rencana pengembangan CBDC di Indonesia ke depan. Mulai dari struktur, model bisnis hingga teknologinya.
"Kami juga perlu persiapkan rencana pengembangannya ke depan. Proof of concept mencakup bagaimana struktur dari model bisnis sama teknologinya ke depan," pungkas Perry.
Sumber: Liputan6.com Reporter: Tira Santia