Banyak kasus, pemerintah tunda impor beras dari Vietnam
Kementan dan Kemendag membenahi dulu seleksi importir yang kerap bermasalah.
Masyarakat akhir tahun lalu dihebohkan dengan kasus impor beras terlarang dari Vietnam. Di saat pemerintah mengklaim tidak mengimpor beras selama 2013, ternyata mencuat temuan beras impor, walaupun dalihnya untuk premium.
Kasus beras ini masih menggantung dan sedang di periksa jenis beras yang datang dari Negeri Paman Ho tersebut.
-
Apa yang di ekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
-
Bagaimana Kementan membantu daerah kering parah? Berikutnya, kata Mentan, pemerintah juga terus melakukan intervensi terhadap zona merah atau wilayah kering parah agar segera memompa sumber air yang masih tersedia. Pemda juga diharapkan segera menggulirkan Brigade Alsintan dalam mempercepat produksi melalui skema pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR).
-
Apa yang dilakukan Irjen Kementan di Manggarai Barat? Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian (Irjen Kementan), Jan Samuel Maringka memantau jalannya Inseminasi Buatan (IB) di Desa Macang Tanggar, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
-
Kenapa Emping Beras begitu istimewa di Bangka Belitung? Tak heran jika kuliner yang satu ini begitu legendaris di masyarakat Bangka Belitung.
-
Apa saja produk impor yang menjadi sasaran Kemendag untuk penerapan BMAD dan BMTP? Produk-produk tersebut di antaranya pakaian dan aksesori pakaian, kain, tirai, karpet, benang stapel, filamen benang (yarn), ubin keramik, evaporator kulkas dan pembeku (freezer), baja, kertas, lysine, pelapis keramik, dan plastik kemasan.
-
Apa yang dikampanyekan Kementerian Perhubungan? Kemenhub kampanyekan keselamatan pelayaran kepada masyarakat. Indonesia selain negara maritim, juga merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki lalu lintas pelayaran yang sangat padat dan ramai dan keselamatan pelayaran menjadi isu penting.
Belajar dari kejadian ini, Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementerian Pertanian, Emilia Harahap mengatakan untuk tahun ini pemerintah tidak akan mengimpor beras premium.
Hal ini dilakukan karena kasus pendatangan pangan pokok asal Vietnam masih dalam proses. Kementan mengaku belum mengeluarkan rekomendasi terhadap total kebutuhan beras premium setahun ke depan.
"2014 kita tunda dulu dan kita sudah diskusi dengan Kemendag juga. Semua di benahi dulu, impotirnya yang mana dulu. Kita koordinasi terus dan kita tunda dulu," ucap Emilia di kantornya, Jakarta, Jumat (14/2).
Jenis beras premium yang tidak akan diimpor dulu adalah Thai Hom Mali, Japonica serta Basmati. Emilia tidak menyebut sampai kapan impor ini akan distop. Beras-beras semacam itu biasanya untuk konsumen tertentu, misalnya orang asing, industri atau penderita diabetes.
"Kita harapkan secepatnya (keluar rekomendasi), jangan sampai ada industri atau restoran yang terganggu," kata Emilia.
Kementerian Perdagangan belum lama mengaku yakin tak melakukan pelanggaran soal impor 16.900 ton beras impor asal Vietnam tahun lalu, karena sudah sesuai prosedur. Belum tuntas masalah yang bermula dari laporan pedagang Cipinang itu, muncul kasus baru.
Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan malah menemukan temuan anyar yang berpotensi melanggar. Modusnya, importir mengajukan izin impor beras Thai Hom Mali dari Thailand dengan kode pabean 1006.30.40.00, tetapi yang datang justru beras wangi Vietnam seharusnya memakai pos tarif 1006.30.99.00.
Beras yang bermasalah karena beda antara izin dan realisasi ini sejumlah melampaui 800 ton. Ada tiga importir yang tercatat bermasalah, yakni CV PS (mendatangkan 200 ton), CV KFI (400 ton), dan PT TML (200 ton).
Baca juga:
Kasus impor beras ilegal, mendag baru mau datangi Suswono
Lutfi janji impor beras ilegal urusan pertama di kantor baru
Kementan benarkan izin impor 800 ton beras Vietnam bermasalah
Atas nama petani, pemerintah janji tak impor beras tahun ini
Kemendag: Hasil uji ungkap beras impor Vietnam berjenis premium