Bappenas sebut perlambatan pertumbuhan kredit pengaruhi investasi
Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN/ Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan salah satu penyebab rendahnya pertumbuhan kredit perbankan adalah meningkatnya resiko perbankan yang tercermin dari kenaikan Non Performing Loan (NPL) atau kredit macet yang mencapai 3,1 persen di September 2016.
Dengan terbatasnya stimulus fiskal, aktivitas di sektor swasta sangat diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun hingga awal triwulan IV 2016, aktivitas sektor swasta masih sangat terbatas, yang terindikasi dari rendahnya pertumbuhan kredit perbankan.
Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN/ Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan salah satu penyebab rendahnya pertumbuhan kredit perbankan adalah meningkatnya resiko perbankan yang tercermin dari kenaikan Non Performing Loan (NPL) atau kredit macet yang mencapai 3,1 persen di September 2016.
-
Apa yang dilakukan pemerintah untuk meyakinkan investor setelah pengunduran diri Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe? “Saya tidak melihat dalam waktu yang singkat ini, itu berpengaruh (investasi di IKN),” kata Nurul dilansir Antara, Selasa (4/6).
-
Apa yang dilakukan Bappenas untuk membantu dalam alokasi pembiayaan? Ini meliputi lokasi pembiayaan berdasarkan prioritas nasional pada sektor dan proyek strategis nasional yang berkelanjutan, pengembangan model investasi publik dan portofolio pembiayaan pembangunan, dan pelaksanaan kajian terkait koordinasi kelembagaan yang terlibat berikut sumber daya manusia dan pembiayaannya.
-
Bagaimana BRImo membantu nasabah berinvestasi? Nasabah juga kini semakin mudah berinvestasi melalui BRImo. Kini Anda dapat melakukan pembelian emas, surat berharga, dana pensiun, hingga pembukaan deposito hanya dari smartphone.
-
Siapa yang mendorong penerapan skema investasi 'family office' di Indonesia? Presiden Joko Widodo mengumpulkan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju dan kepala lembaga negara untuk membahas potensi skema investasi 'family office' dalam rapat internal di Istana Negara Jakarta, Senin (1/7) lalu.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Mengapa Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi? Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi masa depan seperti transisi energi dan juga ekonomi digital.
"Rendahnya pertumbuhan kredit perbankan akan berdampak negatif pada kinerja investasi," kata Bbang di kantornya, Jakarta, Kamis (8/12).
Hasil simulasi menunjukkan ketika kenaikan NPL dan pertumbuhan kredit perbankan terus berlanjut, pertumbuhan ekonomi di tahun 2016 dan 2017 diperkirakan berturut-turut sebesar 5,02 dan 4,83 persen atau lebih rendah 0,04 dan 0,34 persen dibandingkan dengan target dasar.
"Turunnya pertumbuhan ekonomi didorong oleh turunnya pertumbuhan investasi sebesar 0,15 dan 1,01 persentase poin di tahun 2016 dan 2017," imbuhnya.
Sehingga, salah satu peranan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi adalah melalui intervensi di sisi permintaan dalam perekonomian yang dapat mendorong permintaan agregat. Hal ini dapat dilakukan antara lain melalui investasi pemerintah.
Berdasarkan hasil simulasi yang dilakukan Bappenas, peningkatan alokasi anggaran investasi pemerintah pada tahun 2017 sebesar 10 persen, maka akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi meningkat sebesar 0,3 persen basis point dari angka baseline.
Baca juga:
2017, Ekonomi RI diprediksi turun 0,72 persen akibat krisis China
Indef sebut Dolar AS akan tetap jadi mata uang perdagangan global
IAI sebut akuntan Indonesia belum bisa bersaing di level ASEAN
Menteri Susi sebut ekspor ikan Indonesia bakal terus melesat
Rupiah terus menguat, sentuh level Rp 13.271 per USD
Ini strategi Sri Mulyani permudah swasta bangun infrastruktur RI
Wapres JK: Tambah utang Rp 1.000 triliun itu fakta harus kita capai