Prabowo Bakal Salurkan Kredit Usaha dan Pembiayaan Mekaar, Pengaruhi Daya Beli Masyarakat?
Menurut Prabowo, kebijakan Presiden Jokowi mengucurkan aneka bansos dan kredit usaha berhasil menekan angka kemiskinan.
Presiden Terpilih Prabowo Subianto berkomitmen untuk melanjutkan kebijakan penyaluran bantuan sosial (bansos), berbagai kredit usaha, serta program pembiayaan Mekaar guna menurunkan angka kemiskinan ekstrem hingga mencapai 0 persen.
Prabowo menyatakan bahwa pengentasan kemiskinan akan menjadi fokus utama dalam pemerintahan yang akan dipimpin bersama Wakil Presiden Terpilih, Gibran Rakabuming Raka.
"Pemberantasan kemiskinan ekstrem menuju nol persen harus segera diimplementasikan dalam dua tahun pemerintahan. Sementara itu, untuk kemiskinan relatif, targetnya adalah 5 persen pada akhir tahun 2029," ungkap Prabowo.
Keinginannya untuk menghilangkan kemiskinan ekstrem tersebut dituangkan di halaman 179 buku Gagasan Strategis Prabowo Subianto: Strategi Transformasi Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045-Indonesia Menjadi Negara Maju dan Makmur.
Buku ini memuat Visi Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045 yang terdiri dari 8 Misi Asta Cita, 17 Program Prioritas, dan 8 Program Hasil Terbaik Cepat. Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka dijadwalkan dilantik sebagai presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober 2024, dan mereka akan memimpin pemerintahan dari 2024 hingga 2029.
Menteri Pertahanan ini menjelaskan bahwa kebijakan yang diterapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menyalurkan berbagai bansos dan kredit usaha telah berhasil mengurangi angka kemiskinan.
"Untuk pertama kalinya dalam sejarah bangsa Indonesia, di masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo, kita berhasil mencapai angka kemiskinan satu digit, yaitu di bawah 10 persen dari total populasi Indonesia," tulis Prabowo.
Beberapa program yang akan dilanjutkan oleh Prabowo mencakup Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Sembako, Kartu Prakerja, program Mekaar dari PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dan Program Keluarga Harapan (PKH).
Persiapkan Pembiayaan Usaha
Prabowo juga berencana untuk menyediakan kredit usaha yang ditujukan untuk sektor pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, nelayan, masyarakat pesisir, UMKM, usaha rintisan, dan kredit untuk generasi milenial.
"Sebelum tahun 2029, kita harus menurunkan angka kemiskinan di bawah 7 persen dan mencapai status pembangunan manusia yang sangat tinggi dengan IPM (Indeks Pembangunan Manusia) di atas 80," ujarnya.
Secara rinci, Prabowo berkomitmen untuk melanjutkan program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) yang dikelola oleh PT Permodalan Nasional Madani (PNM), sebuah BUMN yang fokus pada pembiayaan ultramikro. Program tersebut sudah mulai berjalan sejak tahun 2016.
Sunarso, Direktur Utama BRI yang merupakan induk holding ultramikro, menjelaskan bahwa program PNM Mekar memiliki kesamaan dengan peran yang dimainkan oleh Grameen Bank, di mana sebagian besar kredit disalurkan kepada wanita yang produktif.
Bahkan, berkat kontribusi anak usahanya, menurut pernyataan orang teratas di BRI—bank yang mencatatkan laba tertinggi di semester pertama tahun 2024 menurut Data Statistik Perbankan Indonesia Otoritas Jasa Keuangan (OJK)—PNM layak diakui sebagai kelompok lending ultramikro terbesar di dunia.
"Saya sampaikan ini karena PNM yang merupakan bagian dari holding ultramikro berhak mengklaim sebagai kelompok lending terbesar di dunia," kata Sunarso dalam presentasi kinerja BRI pada Rabu, 30 Januari 2024.
Turunkan Tingkat Kemiskinan Ekstrem
Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi, Arif Budimanta, menjelaskan bahwa program Mekaar memiliki peranan yang signifikan dalam mengurangi angka kemiskinan ekstrem di Indonesia, yang terlihat dari peningkatan kesejahteraan nasabahnya.
Pada akhir September 2024, Arif Budimanta, bersama Direktur Utama PT PNM Arief Mulyadi, mengadakan pertemuan langsung dengan para nasabah perempuan dan Account Officer (AO) PNM Mekaar di Desa Telemung, Kabupaten Banyuwangi. Dalam kesempatan tersebut, Arief Mulyadi menjelaskan bahwa program Mekaar ditujukan kepada pelaku usaha subsisten, termasuk ibu-ibu yang baru memulai usaha.
Data kemiskinan yang dikeluarkan oleh pemerintah digunakan untuk menentukan sasaran nasabah Mekaar. PNM merupakan salah satu dari tiga pilar dalam Program Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) yang fokus pada peningkatan pendapatan masyarakat.
"Kami beroperasi berdasarkan data kemiskinan. Ketika kami memasuki suatu daerah, kami akan fokus dan intensif di daerah-daerah yang mengalami kemiskinan," ungkap Arief Mulyadi di Banyuwangi.
Selain berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan, Arif Budimanta juga menekankan bahwa program Mekaar memberikan dampak ganda dengan menciptakan lapangan pekerjaan baru, tidak hanya di perkotaan tetapi juga di daerah.
Penguatan Usaha Kecil Mikro
Di lokasi yang berbeda, Yulius, Deputi Bidang Usaha Mikro di Kementerian Koperasi Usaha Kecil Menengah (MenkopUKM), menilai bahwa Mekaar telah berhasil mencapai tujuannya dalam memberdayakan usaha mikro, meningkatkan kapasitas usaha, serta memperluas akses permodalan di berbagai daerah di Indonesia.
Namun, untuk ke depannya, program Mekaar perlu menyesuaikan diri dengan perubahan kebutuhan pasar, meningkatkan efisiensi layanan digital, dan menjangkau segmen-segmen yang belum terlayani dengan baik.
"Penting untuk mengevaluasi kembali suku bunga pinjaman yang tinggi. Apakah hal ini akan membebani nasabah dan menambah biaya operasional, atau tidak," ujarnya saat diwawancarai oleh wartawan.
Yulius menekankan bahwa dukungan kebijakan dan komitmen pemerintah yang kuat adalah faktor kunci untuk keberlanjutan dan kesuksesan Mekaar di masa depan.
"Program ini diharapkan tetap menjadi elemen penting dalam strategi untuk mengatasi kemiskinan, mendorong pemerataan ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama bagi pelaku usaha mikro dan kecil," jelasnya.