Bea Cukai Jadi Tumpuan APBN 2023, Ini Rinciannya
Kinerja belanja APBN tersebut menunjukkan hasil yang baik dengan fokus tetap memberikan beragam manfaat langsung kepada masyarakat.
Kinerja belanja APBN tersebut menunjukkan hasil yang baik dengan fokus tetap memberikan beragam manfaat langsung kepada masyarakat
Bea Cukai Jadi Tumpuan APBN 2023, Ini Rinciannya
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, kinerja baik APBN per Oktober 2023 masih on-track dengan pendapatan negara mencapai Rp2.240,1 triliun atau meningkat 2,8% (yoy).
Kinerja belanja APBN tersebut menunjukkan hasil yang baik dengan fokus tetap memberikan beragam manfaat langsung kepada masyarakat.
Hal ini direalisasikan dalam bentuk perlindungan sosial, kesejahteraan petani, fasilitas UMKM, pendidikan, infrastruktur, dan investasi yang berfokus pada sektor prioritas.
- Dakwaan Jaksa Dinilai Tidak Jelas, Hakim Bebaskan Eks Ketua KPU Bengkalis
- Momen Santai Eks Panglima TNI Lesehan di Rumah Main Bareng Cucu, Wajah si Kecil jadi Sorotan
- Kesaksian Tetangga Dengar Teriakan 'Tolong' di Kamar Indekos Remaja Tamansari Berlumuran Darah
- Keseruan Anies Ikut Adu Gebuk Bantal, KO Nyebur Waduk di Tangan Pak RT
Menkeu juga menegaskan, meskipun di tengah hasil positif hingga saat ini, Indonesia harus tetap waspada dengan risiko dan ketidakpastian global yang meningkat karena dampak paska pandemi, geopolitik, volatilitas pasar uang, inflansi komoditas, serta perlambatan pertumbuhan ekonomi global.
Di sisi lain, Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Encep Dudi Ginanjar menjelaskan, hingga Oktober 2023 pihaknya turut berkontribusi sebesar Rp220,8 triliun atau 72,8% dari target APBN.
Jadi Tumpuan APBN
Sektor cukai menjadi tumpuan dengan total penerimaan mencapai Rp169,8 triliun, didukung dengan penerimaan bea masuk sebesar Rp41,4 triliun dan penerimaan bea keluar sebesar Rp9,7 triliun.
“Dibandingkan tahun sebelumnya, bea masuk mengalami pertumbuhan 1,8 persen karena pengaruh tarif efektif, menguatnya kurs USD, dan impor komoditas utama,” ujar Encep, Selasa (28/11).
Encep menambahkan, sedangkan bea keluar dan cukai mengalami penurunan masing-masing 74,4 persen dan 4,3 persen yang diakibatkan penurunan harga CPO, penurunan volume ekspor tembaga, berhentinya ekspor bauksit, serta penurunan produksi rokok golongan I.
“Kami juga mengapresiasi segala kontribusi dan dukungan yang telah diberikan oleh masyarakat terhadap kinerja APBN dan Bea Cukai, sehingga secara kontinu dapat memberikan manfaat," tutup Encep.