Berani Berubah: Bertahan Hidup dari Kopi
Dari berjualan kopi, Ketut bisa bertahan di tengah pandemi. Apalagi biaya hidup di Denpasar termasuk mahal. Ketut sangat bersyukur bisa membiayai hidupnya dan keluarganya
Ketut Mayong berinovasi dalam berjualan kopi di pinggir jalan. Kopi buatannya berbeda dengan kopi pada umumnya. Perbedaannya terlihat saat meracik kopi. Ketut mulai membuka usaha kopi sejak Oktober 2020. Biasanya pelanggan yang datang berasal dari Eropa.
Pria yang pernah berprofesi sebagai pekerja wisata ini mengaku belajar meracik kopi secara otodidak. Dua tahun Ketut belajar meracik kopi lewat internet. Ketut sengaja memilih usaha ini, karena menurutnya penjualan kopi di pinggir jalan masih sangat jarang di Denpasar.
-
Bagaimana ular sowo kopi berburu mangsanya? Ular sowo kopi merupakan ular tidak berbisa. Mereka cenderung mengandalkan gigitan dan lilitannya untuk berburu mangsa.
-
Mengapa Kopi Flores Bajawa begitu istimewa? Kopi Bajawa adalah kopi khas Indonesia dari Flores, Nusa Tenggara Timur, yang ditanam di ketinggian 1.000-1.550 meter.
-
Kenapa kopi dengan gula berbahaya? Kebiasaan menambahkan gula ke dalam kopi ini seringkali menjadi masalah bagi kesehatan. Konsumsi kopi dengan gula bisa menyebabkan penambahan berat badan dan kerusakan gigi. Belum lagi jika rasa manis dari kopi ini diperoleh melalui campuran kental manis atau sirup lain.
-
Apa yang menjadi ciri khas cita rasa Kopi Arabika Kintamani? Kopi ini memiliki cita rasa unik, dengan perpaduan rasa pahit dan sentuhan citrus. After taste dari kopi ini juga cukup manis, lho!
-
Bagaimana Dul Coffe meracik kopinya? Dull Coffee menyajikan kopi yang kita roasting sendiri dengan menggunakan biji kopi Gayo dan Temanggung. Sehingga cita rasa kopinya pun autentik dengan aroma yang khas. Apalagi di sini pelanggan dapat melihat langsung proses pembuatan kopi yang mereka pesan,” ujar Abdul.
-
Di mana Kedai Kopi Berbagi berlokasi? Kedai Kopi Berbagi yang berlokasi di Margahayu, Jalan Mars Utara III, Kota Bandung ini begitu menginspirasi.
"Bikin seperti ini dan jualan kopi, karena diDenpasar sendiri tidak ada orang yang jualankopi yang betul-betul kopi enak di pinggirjalan, jadi yaudah saya bikin berkreasi sepertiini," kata Ketut.
istimewa
Salah satu pelanggan sangat menikmati kopi racikan Ketut. Suasananya juga berbeda dari toko kopi pada umumnya.
"Dengan adanya di pinggir jalan gini gitu ya,dengan suasana terbuka gitu ya, kitamenghindari kumpul terlalu banyak oranggitu ya, cukup kreatif idenya," kata Bagus, pelanggan kopi.
Dari berjualan kopi, Ketut bisa bertahan di tengah pandemi. Apalagi biaya hidup di Denpasar termasuk mahal. Ketut sangat bersyukur bisa membiayai hidupnya dan keluarganya.
Ketut juga punya keinginan memiliki gerobak dan membantu orang lain. Orang lain bisa ikut berjualan dan bisa menambah pendapatan, seperti dirinya.
"Makanya saya sangat bersyukur sampai detikini saya masih bisa bertahan. Sayapengen maju juga, tapi harus didasari dengankemanusiaan juga biar manusia bisa survive," kata Ketut.
Baca juga:
VIDEO: Atas Nama Ketahanan Pangan Saat Pandemi
Berani Berubah: Lahan Tani Menjadi Andalan Ketahanan Pangan Warga di Masa Pandemi
Berani Berubah: Warga Kompak Siasati Pandemi Covid-19
VIDEO: Berani Berubah Kompak Hadapi Pandemi
VIDEO: Ternak Jangkrik, Bisnis Unik yang Jarang Dilirik