Bergerak menguat, Rupiah bertengger di level Rp 15.187 per USD
Mengutip data Bloomberg, Rupiah bergerak cukup fluktuatif usai pembukaan. Namun saat ini Rupiah sedikit melemah dengan bertengger di level Rp 15.189 per USD.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak menguat di perdagangan hari ini, Rabu (24/10). Pagi ini, Rupiah dibuka di level Rp 15.187 per USD atau menguat dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 15.191 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah bergerak cukup fluktuatif usai pembukaan. Namun saat ini Rupiah sedikit melemah dengan bertengger di level Rp 15.189 per USD.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Kapan Ayat Seribu Dinar turun? Ayat seribu dinar adalah sebutan untuk dua ayat dalam Surat At Thalaq, yaitu ayat 2 bagian akhir dan ayat 3 seluruhnya.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Apa itu Rupiah Digital? Rupiah Digital merupakan uang Rupiah yang memiliki format digital.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mencatat Nilai tukar Rupiah (NTR) masih mengalami depresiasi atau melemah terhadap Dolar AS di kuartal III-2018. Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Mirza Adityaswara menegaskan, pelemahan tersebut masih dalam volatilitas yang terjaga.
"Tekanan depresiasi Rupiah pada September 2018 dan kemudian berlanjut pada Oktober 2018 sejalan dengan pergerakan mata uang negara peers," kata Mirza di Gedung BI, Jakarta, Selasa (23/10).
Hingga September 2018, BI mencatat Rupiah secara rata-rata melemah sebesar 2,07 persen dan sedikit melemah pada Oktober 2018.
"Dengan perkembangan ini, maka secara year to date (ytd) sampai dengan 22 Oktober 2018, Rupiah terdepresiasi 10,65 persen," ujarnya.
Namun demikian, depresiasi Rupiah masih lebih rendah dari pelemahan yang terjadi di Brasil, India, Afrika Selatan, dan Turki.
Ke depan, Bank Indonesia terus melakukan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar sesuai nilai fundamentalnya dengan tetap menjaga bekerjanya mekanisme pasar, didukung upaya-upaya pengembangan pasar keuangan.
"Kebijakan tersebut diarahkan untuk menjaga volatilitas Rupiah serta kecukupan likuiditas di pasar sehingga tidak menimbulkan risiko terhadap stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," tutupnya.
Baca juga:
6 Prestasi mentereng dan kritik pedas di 4 tahun pemerintahan Jokowi-JK
Putusan BI pertahankan suku bunga acuan sesuai ekspektasi pelaku pasar modal
Ini kondisi terkini perekonomian dunia pantauan Bank Indonesia
Hemat devisa, pemeriksaan kesehatan disarankan tak harus keluar negeri
BI catat Rupiah telah melemah 10,65 persen hingga 22 Oktober 2018
Rupiah masih betah di level Rp 15.200-an per USD