BI Klaim Nilai Tukar Rupiah Terjaga di Tengah Ketidakpastian Pasar Keuangan Dunia
Bank Indonesia (BI) melaporkan nilai tukar Rupiah masih terjaga di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat. Tercatat, nilai tukar Rupiah pada 9 Februari 2022 menguat 0,17 persen secara point to point meski melemah 0,27 persen secara rerata dibandingkan dengan level Januari 2022.
Bank Indonesia (BI) melaporkan nilai tukar Rupiah masih terjaga di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat. Tercatat, nilai tukar Rupiah pada 9 Februari 2022 menguat 0,17 persen secara point to point meski melemah 0,27 persen secara rerata dibandingkan dengan level Januari 2022.
"Perkembangan nilai tukar Rupiah tersebut ditopang oleh berlanjutnya aliran masuk modal asing dan pasokan valas domestik, persepsi positif terhadap prospek perekonomian domestik, dan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar Bank Indonesia," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan BI - Februari 2022 di Jakarta, Kamis (10/2).
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Kenapa Bank Indonesia mengembangkan Rupiah Digital? Selain menjadi mata uang yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal dalam ekosistem digital di masa depan, Rupiah Digital juga menjadi solusi yang memastikan Rupiah tetap menjadi satu-satunya mata uang yang sah di NKRI.
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Bagaimana nilai IDR ditentukan? Perubahan nilai IDR dapat dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan politik, seperti inflasi, tingkat pertumbuhan ekonomi, stabilitas politik, dan faktor-faktor global seperti kondisi pasar internasional.
Dengan perkembangan ini, Rupiah sampai dengan 9 Februari 2022 mencatat depresiasi sekitar 0,73 persen (ytd) dibandingkan dengan level akhir 2021. Ini sejalan dengan depresiasi mata uang sejumlah negara berkembang lainnya, seperti Filipina (0,71 persen ytd), India (0,65 persen ytd), dan Korea Selatan (0,62 persen ytd).
Ke depan, nilai tukar Rupiah diprakirakan tetap terjaga didukung oleh kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang tetap baik, di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang berlanjut.
Bank Indonesia akan terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah sesuai dengan bekerjanya mekanisme pasar dan fundamental ekonomi, melalui langkah-langkah mendorong efektivitas operasi moneter dan ketersediaan likuiditas di pasar.
Rupiah Hari ini Ditutup Menguat Ke Level Rp14.342 per USD
Nilai tukar Rupiah ditutup menguat di level Rp14.342 dari penutupan sebelumnya di level Rp14.358 per USD. Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang Rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi namun ditutup menguat direntang Rp14.320 hingga Rp14.370 per USD.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan, pemerintah berkomitmen untuk terus mendukung upaya pemulihan ekonomi dan defisit anggaran. Hal tersebut menjadi instrumen untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
"Indonesia merupakan salah satu dari beberapa negara berkembang yang pertumbuhan ekonominya mencapai level sebelum Covid," kata Ibrahim, Jakarta, Kamis (10/2).
Pemulihan yang cepat juga terjadi pada sektor manufaktur, yang membutuhkan hanya lima kuartal saja sehingga sektor ini bisa lebih cepat pulih ke level sebelum pandemi. Selain itu, pemulihan ekonomi Indonesia dari krisis yang diakibatkan pandemi Covid-19, lebih cepat dari pada saat krisis keuangan tahun 1997 sampai 1998.
"Guna untuk menopang ini semua, maka pertumbuhan ekonomi harus disertai dengan penurunan tingkat pengangguran, penurunan kemiskinan, dan Gini Ratio, karena tiga aspek ini menjadi indikator utama untuk pertumbuhan ekonomi," kata Ibrahim.
Kemudian pada pertumbuhan ekonomi harus bisa menciptakan lapangan kerja, mengentaskan kemiskinan dan menciptakan pembangunan serta kesejahteraan bagi masyarakat yang lebih merata. Hal ini tidak mengakibatkan kesenjangan yang semakin lebar antara masyarakat miskin dan kaya.
(mdk/bim)