BI soal Rupiah: Mata uang Australia & Selandia Baru juga melemah seperti kita
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara mengatakan, pelemahan nilai tukar saat ini berbeda dengan kondisi nilai tukar pada 1998. Pelemahan yang terjadi saat ini juga dialami oleh negara lain.
Nilai tukar Rupiah pada perdagangan hari ini dibuka pada level Rp 14.835 per USD, melemah tipis dibandingkan penutupan sebelumnya di level Rp 14.820 per USD. Sampai saat ini nilai tukar Rupiah berada pada Rp 14.857 per USD.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara mengatakan, pelemahan nilai tukar saat ini berbeda dengan kondisi nilai tukar pada 1998. Pelemahan yang terjadi saat ini juga dialami oleh negara lain.
-
Kenapa Bank Indonesia mengembangkan Rupiah Digital? Selain menjadi mata uang yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal dalam ekosistem digital di masa depan, Rupiah Digital juga menjadi solusi yang memastikan Rupiah tetap menjadi satu-satunya mata uang yang sah di NKRI.
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Bagaimana Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah tetap berjalan? Bank Indonesia pun memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan. Bahkan, Bank Indonesia sudah siap dengan skenario dalam penerapan redenominasi rupiah ini.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
"Enggak perlu dikhawatirkan karena negara lain juga melemah. Bahkan jauh lebih daripada kita. Negara seperti Australia juga melemah sama dengan kita, Selandia Baru juga melemah sama seperti kita," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Senin (10/9).
Untuk itu, Mirza memastikan ekonomi Indonesia saat ini cukup kuat dibandingkan kondisi 1998. Dia memastikan bank sentral akan terus ada di pasaran untuk memastikan stabilisasi nilai tukar mata uang garuda.
"Jadi tidak menjadi sesuatu yang perlu dikhawatirkan karena fundamental ekonomi kita kuat. (Berarti masih aman?) aman," jelasnya.
(mdk/idr)