Bio Farma Catat Telah Produksi 10,4 Juta Vaksin Covid-19
Juru Bicara Vaksinasi PT Bio Farma (Persero), Bambang Heriyanto, mengungkapkan pihaknya telah memproduksi 11 batch vaksin Covid-19 dari total target 13 batch. Dalam satu batch ada sekitar 950.000 dosis, tapi diharapkan dari total 13 batch ini nanti bisa menghasilkan 13 juta dosis pada 11 Februari 2021.
Juru Bicara Vaksinasi PT Bio Farma (Persero), Bambang Heriyanto, mengungkapkan pihaknya telah memproduksi 11 batch vaksin Covid-19 dari total target 13 batch. Dalam satu batch ada sekitar 950.000 dosis, tapi diharapkan dari total 13 batch ini nanti bisa menghasilkan 13 juta dosis pada 11 Februari 2021.
Total 13 batch yang akan diproduksi ini merupakan bahan baku (bulk) gelombang pertama yang diterima oleh Bio Farma pada Januari 2021. Bio Farma pada 12 Januari 2021 telah menerima bahan baku sebanyak 15 juta dosis dengan tambahan overfill 1,5 juta.
-
Vaksin apa saja yang melindungi kucing dari penyakit berbahaya? Vaksin pada kucing biasanya diberikan melalui suntikan di bawah kulit, dan beberapa juga ada yang diberikan sebagai tetes ke mata atau hidung. Vaksin kucing diberikan untuk memberikan perlindungan terhadap penyakit menular melalui stimulasi respon imun jika nantinya kucing Anda terkena infeksi.
-
Apa itu Vaksin Herpes Zoster? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah. Vaksin Herpes Zoster sendiri perlu didapatkan oleh kelompok usia 50 tahun ke atas.
-
Bagaimana vaksin polio memberikan kekebalan terhadap virus? Vaksin bekerja dengan memperkenalkan virus yang dilemahkan atau sudah mati ke dalam tubuh manusia. Dalam respons terhadap vaksinasi tersebut, tubuh akan menghasilkan antibodi untuk melawan virus polio.
-
Apa yang dimaksud dengan vaksinasi untuk kucing? Vaksinasi adalah salah satu cara untuk melindungi kucing dari berbagai penyakit menular.
-
Bagaimana vaksinasi melindungi anak-anak dari penyakit serius? Ketahanan manusia terhadap sejumlah penyakit pada saat ini disebabkan penemuan dan pemberian vaksinasi ini. Hal ini menyebabkan sejumlah penyakit yang di masa lalu mematikan kini bisa ditekan kemunculan dan tingkat keparahannya.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
Jika menggunakan hitungan satu batch terdiri dari 950.000 vaksin, maka Bio Farma saat ini sudah memproduksi 10,4 juta dosis. "Update terakhir sampai tanggal 8 Februari 2021, sudah ada 11 batch diproduksi. Tiga batch sudah dilakukan uji dan memenuhi syarat dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan)," ungkap Bambang dalam diskusi daring Vaksinasi Kian Meniti, Indonesia Bebas Pandemi, Selasa (9/2).
Kendati demikian, vaksin Bio Farma ini masih menunggu persetujuan penggunaan dari BPOM, sebelum akhirnya bisa digunakan oleh masyarakat.
Sementara proses produksi bahan baku yang datang pada 2 Februari 2021, akan dimulai pada 14 Februari 2021 dan diharapkan selesai pada 20 Maret 2021. Waktu produksi yang cukup lama ini disebabkan keterbatasan fasilitas produksi.
"Ini menunggu dulu, bergiliran karena kita baru menggunakan satu fasilitas produksi," tutur Bambang.
Indonesia pada awal Februari ini mendapatkan kiriman 10 juta bahan baku vaksin ditambah satu juta overfill dari Sinovac. Sehingga total ada 11 juta dosis bahan baku untuk pembuatan vaksin Covid-19 yang diterima.
Bio Farma Ubah Kemasan Vaksin Covid-19, Tulisan CoronaVac Diganti
Juru bicara vaksinasi Covid-19 dari PT Bio Farma, Bambang Heriyanto mengungkapkan pihaknya sedang mengubah kemasan vaksin Covid-19. Sebelumnya, kemasan vaksin Covid-19 bertuliskan CoronaVac, kini diubah menjadi Covid-19 Vaksin.
"Ini memiliki kemasan yang berbeda dengan vaksin sebelumnya yang didistribusikan yakni CoronaVac," katanya dalam konferensi pers, Selasa (2/2).
Bambang menjelaskan, vaksin kemasan CoronaVac dikemas dengan single single dose atau dosis tunggal. Saat itu, satu vial berisi satu dosis.
"Sementara vaksin Covid-19 yang saat ini akan diproses di Bio Farma nanti akan dikemas dalam multi dose. Di mana satu vial berisi 10 dosis dan untuk dalam satu dus dikemas 10 vial sehingga satu dus berisi 100 dosis," jelasnya.
Bambang memastikan, pengubahan kemasan vaksin Covid-19 tidak mempengaruhi kualitas vaksin. Dia menegaskan, isi vaksin Covid-19 akan tetap sama seperti sebelumnya meski kemasan diganti.
"Demikian perbedaan kemasan ini namun tidak membedakan kualitas dari vaksin Covid-19 tersebut," tegasnya.
Sebelumnya PT Bio Farma menyatakan akan memproduksi 11 juta dosis bahan baku vaksin Covid-19 yang datang pada Selasa (2/2) untuk menjadi vaksin pada 13 Februari 2021.
"Untuk yang kedatangan pada hari ini akan mulai diproses untuk produksi pada tanggal 13 Februari dan diharapkan selesai pada 20 Maret 2021," ujar Juru Bicara PT Bio Farma Bambang Heriyanto di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa.
Menurut Bambang, pada hari ini Selasa (2/2) Indonesia telah menerima kembali bahan baku vaksin COVID-19 gelombang kedua dari Sinovac sebanyak 10 juta dosis dengan tambahan overfill satu juta dosis sehingga total sebanyak 11 juta dosis.
Sebelumnya pada tanggal 12 Januari 2021 Indonesia juga telah menerima kembali 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bahan baku atau bulk dengan tambahan overfill 1,5 juta dosis.
"Untuk bahan baku gelombang pertama atau kedatangan tahap ketiga vaksin COVID-19 yang telah tiba sebanyak 15 juta dosis sudah mulai diproses di Bio Farma dengan target produksi sekitar 13 batch atau setara 13 juta dosis," kata Bambang.
Diperkirakan, kata dia, akan selesai produksi untuk yang 15 juta dosis pada tanggal 11 Februari 2021.
Reporter: Andina Librianty
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)