Bisikan Arcandra ke Luhut: Biaya pengembangan Blok Masela bisa turun
Biaya pengembangan Blok Masela bisa turun jadi USD 15 miliar.
Presiden Joko Widodo secara resmi telah memutuskan pengembangan fasilitas Liquefied Natural Gas (LNG) Blok Masela, Maluku melalui skema darat (onshore). Plan of Development (PoD) atau rencana pengembangan oleh Inpex Corporation ditargetkan akan dimulai pada akhir 2018 mendatang.
Plt. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, biaya pengembangan Blok Masela ke depannya bisa ditekan. Setidaknya, nilai investasi yang dibutuhkan hanya sebesar USD 15 miliar atau lebih rendah dari perkiraan sebelumnya USD 19,3 miliar.
-
Kapan Lembaga Eijkman diresmikan? Wacana tersebut akhirnya terealisasi pada tahun 1992 dan laboratorium mulai beroperasi setahun setelahnya lalu diresmikan langsung oleh Presiden Soeharto.
-
Siapa Ema Dato? Konon salah satu daratan itu selamat karena adanya sebuah makam tokoh Tionghoa.
-
Kapan bandara Lolak diresmikan? Bandar udara (bandara) di Provinsi Sulawesi Utara kian bertambah, kini baru saja beroperasi bandara Lolak di Bolaang Mongondow, Minggu (18/2).
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Bagaimana bandara Lolak diresmikan? Peresmian ini ditandai dengan pendaratan perdana pesawat tipe DHC-6 Twin Otter maskapai SAM Air sekitar pukul 15.52 WITA.
Hitungan penurunan biaya ini didapat Luhut dan mantan Menteri ESDM, Arcandra Tahar.
"Kemarin diperhitungkan sekitar USD 15 miliar. Kira-kira begitu, nanti mau lihat detail dari struktur cost-nya karena itu yang dilaporkan Pak Arcandra ke saya," ujarnya di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (16/8).
Blok kaya gas di Laut Arafura, Maluku ini diharapkan dapat berjalan dan berproduksi secepatnya. Selain mengefisiensikan biaya pembangunan Blok Masela, Luhut juga telah membahas soal penghematan harga avtur yang masih tinggi di Indonesia.
"Misalnya avtur kenapa kita lebih mahal hampir 30 persen dengan Singapura, padahal Singapura tidak memproduksi avtur. Kita memproduksi avtur," ucap Luhut.
Sebelumnya, Menteri ESDM Arcandra mengatakan akan ada penurunan belanja modal yang sangat signifikan melalui skema pengembangan di darat.
"Bisa lebih murah," katanya seusai menghadiri rapat koordinasi mengenai harga gas untuk industri di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (15/8).
Arcandra mengetahui penurunan belanja modal itu setelah mempelajari data yang diperolehnya dalam pertemuan dengan Inpex Corporation pada pekan lalu. Namun saat itu dia belum mau menyebutkan besaran penurunan nilai investasi pengembangan Blok Masela.
Jika mengacu kepada proposal rencana pengembangan (PoD) Lapangan Abadi, Blok Masela, yang telah diajukan Inpex kepada SKK Migas pada September tahun lalu, pengembangan Blok Masela dengan skema offshore atau kepal terapung membutuhkan investasi sebesar USD 14,3 miliar.
Sedangkan dengan skema onshore atau pembangunan pipa di darat yaitu di Pulau Tanimbar atau Selaru dibutuhkan biaya sebesar USD 19,8 miliar. Sementara jika dibangun lokasinya di Pulau Aru dengan jarak 600 kilometer maka dibutuhkan USD 22,3 miliar.
Baca juga:
Menteri Arcandra sesumbar bisa tekan biaya pengembangan Blok Masela
Ini hasil pertemuan Kementerian ESDM dengan operator Blok Masela
Menteri ESDM ikuti putusan pembangunan kilang gas di Blok Masela
Kisah Rizal Ramli & Sudirman Said tak pernah akur saat jadi menteri
SKK Migas tak mau gegabah asal beri insentif di Blok Masela
Pemerintah pasrah keuntungan negara berkurang dari Blok Masela
Rizal Ramli: Rakyat Maluku harus berperan di Blok Masela