BKPM sebut produsen K-Pop tertarik bangun ekonomi kreatif Indonesia
"Dalam pertemuan yang kami lakukan mereka mengajukan opsi co-financing dan co-production."
Perusahaan Korea Selatan yang memopulerkan K-Pop hingga mancanegara dinilai tertarik mengembangkan ekonomi kreatif Indonesia. Mereka mengaku siap bekerja sama dengan industri perfilman nasional.
Hal itu diungkapkan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani dalam siaran pers, Senin (21/12).
-
Siapa yang mendorong investasi masuk ke daerah agar berkolaborasi dengan UMKM setempat? Di sisi lain, pihaknya mendorong setiap investasi yang masuk ke daerah, wajib berkolaborasi dengan pengusaha-pengusaha dan pelaku UMKM setempat.
-
Kapan orang kaya berinvestasi? Orang kaya berinvestasi untuk jangka panjang dan tidak panik saat pasar bergejolak.
-
Bagaimana BRImo membantu nasabah berinvestasi? Nasabah juga kini semakin mudah berinvestasi melalui BRImo. Kini Anda dapat melakukan pembelian emas, surat berharga, dana pensiun, hingga pembukaan deposito hanya dari smartphone.
-
Siapa saja yang hadir dalam kegiatan misi dagang dan investasi di Bengkulu? Bertempat di Hotel Grage Bengkulu, Senin (3/7), kegiatan misi dagang dan investasi ini dihadiri langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Sekretaris Daerah Bengkulu Hamkah Sabri, Direktur Utama bankjatim Busrul Iman, Kepala OPD Jawa Timur dan Bengkulu serta Pimpinan BUMD Jawa Timur lainnya.
-
Bagaimana Kementerian Investasi meyakinkan investor tentang kelanjutan proyek IKN? “Saya tidak melihat dalam waktu yang singkat ini, itu berpengaruh (investasi di IKN),” kata Nurul dilansir Antara, Selasa (4/6).
-
Kapan Bahlil memaparkan tentang investasi dan ekonomi? Menteri Investasi Bahlil Lahadalia memaparkan realisasi investasi dan pertumbuhan ekonomi dalam acara 'Trinegah Political and Economic Outlook 2024', Jakarta, Rabu (31/1).
"Dalam pertemuan yang kami lakukan mereka mengajukan opsi co-financing dan co-production."
Menurut Franky, skema tersebut telah dilakukan perusahaan Korsel dalam pengembangan industri film di China. Pemerintah China memberikan lisensi kerja sama co-production maksimal 42 persen.
Namun apabila membuat film asing maka skemanya co-financing 22-25 persen.
"Dijelaskan oleh mereka, pemerintah China juga membatasi masuknya film asing ke China yaitu maksimal 56 film dalam 1 tahun."
Selain itu, perusahaan Korsel juga telah memiliki bisni patungan di Vietnam dengan kepemilikan saham 51 persen.
"Di Indonesia, mereka telah berbicara dengan beberapa grup media untuk memproduksi film drama dan saat ini sedang dibicarakan mekanisme kerjasamanya apakah co-production atau co-financing," ungkapnya.
Berdasarkan data BKPM, investasi Korsel di Tanah Air mencapai USD 1 miliar dari 1.529 proyek sepanjang Januari-September 2015. Itu merupakan investasi asing tertinggi ke empat setelah Singapura (USD 3,55 miliar dengan 1.999 proyek), Malaysia USD 2,9 miliar dengan 600 proyek), dan Jepang (USD 2,5 miliar dengan 1.318 proyek).
(mdk/yud)