Bos AP I: Bandara Kulon Progo bakal pacu perkembangan ekonomi
Nantinya, Bandara Internasional Yogyakarta yang dibangun di atas lahan seluas 587 hektar pada tahap I (2020-2031) akan memiliki terminal seluas 130 ribu meter persegi berkapasitas hingga 15 juta penumpang per tahun, dengan runway sepanjang 3.250 meter, dan apron berkapasitas 35 unit pesawat.
Pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta Baru di Kabupaten Kulon Progo dimulai dengan ditandai prosesi Babat Alas Nawung Kridha dan peletakan batu merah oleh Presiden Joko Widodo. Pembangunan Bandara ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan kekurangan kapasitas Bandara Adi Sutjipto yang sudah terlalu penuh.
Direktur Utama Angkasa Pura I, Danang S. Baskoro mengatakan, kualitas pelayanan kepada pengguna jasa bandara bisa meningkat setelah Bandara Internasional Yogyakarta beroperasi.
-
Tol Yogyakarta-Kulon Progo dibangun untuk apa? Pembangunan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Kulon Progo Seksi Yogyakarta-Kulon Progo berfungsi untuk meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas serta kapasitas jaringan jalan antar wilayah di DIY.
-
Apa yang dirancang Sri Sultan Hamengku Buwono I di Keraton Yogyakarta? Arsitektur dari Keraton Yogyakarta juga sepenuhnya dirancang oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I. Bahkan, semua hiasan dan juga tumbuh-tumbuhan yang ditanam di kompleks keraton dirancang sedemikian rupa sehingga memiliki nilai filosofis dan spiritual yang tinggi.
-
Di mana lokasi Kalibiru, wisata alam di Kulon Progo? Kalibiru adalah sebuah objek wisata yang terletak di desa Hargowilis, Kulon Progo, Yogyakarta.
-
Kapan Bregada Keraton Yogyakarta bertempur melawan VOC? Salah satunya adalah pertempuran Keraton Yogyakarta melawan VOC di Jenar pada tahun 1951.
-
Apa yang dimaksud dengan "Abhimantrana" dalam pameran Keraton Yogyakarta? Dilansir dari Jogjaprov.go.id, pameran ini mengangkat istilah “Abhimantrana” yang berarti upacara, doa-doa, dan pepujian.
-
Di mana pasukan Nyutra di Kasultanan Yogyakarta ditempatkan? Bersama dengan Bregada Surakarsa, Nyutra ditempatkan di timur kraton (Mergangsan) dan membentuk Kampung Surakarsan dan Kampung Nyutran.
"Tak hanya untuk memenuhi standar pelayanan bandara bertaraf internasional di Yogyakarta, kehadiran bandara baru ini diharapkan dapat memberikan multiplier effect," kata Danang di Dusun Jangkaran Kelurahan Jangkaran Kecamatan Temon Kulon Progo, Jumat (27/1).
Prosesi Babat Alas Nawung Krido artinya adalah membuka, membersihkan, merapikan dan menata lahan (land clearing/ pematangan lahan) yang terletak di pesisir Temon tersebut, agar siap untuk didayagunakan sebagai lokasi pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta yang akan dilakukan oleh Angkasa Pura I.
Bos AP I ini mengatakan, keberadaan bandara memacu perkembangan perekonomian, aktivitas bisnis, serta semakin mendukung kegiatan pariwisata Yogyakarta dan Jawa Tengah bagian selatan.
Nantinya, Bandara Internasional Yogyakarta yang dibangun di atas lahan seluas 587 hektar pada tahap I (2020-2031) akan memiliki terminal seluas 130 ribu meter persegi berkapasitas hingga 15 juta penumpang per tahun, dengan runway sepanjang 3.250 meter, dan apron berkapasitas 35 unit pesawat.
Pada pengembangan tahap II (2031-2041), terminal akan dikembangkan menjadi 195 ribu meter persegi yang mampu menampung hingga 20 juta penumpang per tahun, runway 3.600 meter, dan apron yang bisa diparkiri hingga 45 unit pesawat.
Pihak Angkasa Pura I telah menyiapkan investasi hingga Rp 9,3 triliun. Bandara ini ditargetkan selesai pada 2019.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan Bandara Internasional Kulon Progo di Yogyakarta ditarget beroperasi mulai pertengahan 2019. Sementara, penyelesaian pembangunan bisa dilaksanakan pada Maret 2019. Saat ini, lanjutnya, Bandara Adi Sutjipto yang sudah tidak mampu lagi menampung kapasitas penumpang dan pesawat.
"Sesuai dengan yang disampaikan Menhub, kira-kira pertengahan 2019 bandara ini sudah bisa kita gunakan," kata Presiden Jokowi seperti dikutip Antara saat memberikan sambutan dalam acara "Babat Alas Nawung Kridha" yang digelar di Desa Jangkaran, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulonprogo, DI Yogyakarta, Jumat (27/1).
Presiden berharap proses pembangunan bandara tersebut di lahan seluas 587 hektar dapat segera dimulai. "Proses awal yang diharapkan dari 587 ha lahan yang telah tersedia ini segera diproses Amdal, segera selesai konstruksi, segera dimulai," ujarnya.
Dia juga mendorong Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi yang telah berjanji untuk menyelesaikan pembangunannya pada Maret 2019 segera merealisasikan janjinya tersebut.
"Tadi janjinya Pak Menteri Maret 2019, saya inget terus loh Pak, biar kerjanya siang malam kalau tidak diingat-ingat tidak dicek, tidak dikontrol tahu-tahu Maret tidak selesai. Maret selesai. Tidak tahu bagaimana kerjanya mau siang malam, sampai pagi yang penting Maret selesai, saya catat ini di sini," kata Presiden Jokowi yang disambut tepuk tangan dan tawa hadirin.
Baca juga:
Bandara Kulon Progo selesai 2019, naik haji langsung dari Yogyakarta
Kulon Progo aman dari antraks, Mentan perintahkan tim tetap standby
Bocah terdiagnosa suspect antraks sakit mendadak sebelum meninggal
Cegah penularan antraks, ternak mati mendadak diminta tak disembelih
Warga diminta tak potong hewan ternak mati mendadak