Bos Bappenas Ingin RI Tiru China dalam Pemulihan Ekonomi
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa meminta agar Indonesia belajar dari China untuk pemulihan ekonomi. Mengingat, negeri Tirai Bambu itu berhasil keluar lebih cepat menuju pertumbuhan postif sejak kuartal II-2020 lalu.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa meminta agar Indonesia belajar dari China untuk pemulihan ekonomi. Mengingat, negeri Tirai Bambu itu berhasil keluar lebih cepat menuju pertumbuhan postif sejak kuartal II-2020 lalu.
"Di tengah pandemi Covid-19 ekonomi China sudah tumbuh positif sejak kuartal II-2020. Ini saya kira akibat dari kesuksesan mereka mengendalikan virus, secara tepat," ujarnya dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2021, secara virtual, Kamis (29/4).
-
Apa yang dituduhkan oleh Kementerian Keamanan Negara China? Kementerian Keamanan Negara mengatakan beberapa negara telah menargetkan penduduk China karena “motif tersembunyi.”
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk mendukung Kemandirian Ekonomi Nasional? Nicke Widyawati menyampaikan ucapan terima kasih atas penghargaan untuk Kategori Kemandirian Ekonomi yang diberikan kepadanya Menurutnya, kemandirian ekonomi tidak terlepas dari kemandirian energi, karena energi adalah katalis untuk pertumbuhan ekonomi suatu negara.
-
Bagaimana Kementerian PPN/Bappenas berperan dalam pengendalian pembangunan? Dalam hal ini, Kementerian PPN/Bappenas mengambil bagian dalam pengendalian pembangunan yang menjamin tercapainya hasil pembangunan (outcome), serta pendampingan juga penguatan terhadap K/L dan pemerintah daerah terkait dengan pencapaian proyek strategis nasional.
-
Bagaimana cara Partai Nasional Indonesia (PNI) menjalankan politik ekonominya? PNI adalah partai yang fokus di dalam pemerintahan dengan menjunjung tinggi nasionalisme dan politik ekonomi bersifat nasionalis.
-
Kapan rapat terkait perkembangan sektor pertanian nasional akan digelar? Herindra menambahkan bahwa dalam waktu dekat Menhan Prabowo dan jajaran Kemenhan akan menggelar rapat terkait perkembangan sektor pertanian nasional.
-
Apa yang dilakukan Bappenas untuk membantu dalam alokasi pembiayaan? Ini meliputi lokasi pembiayaan berdasarkan prioritas nasional pada sektor dan proyek strategis nasional yang berkelanjutan, pengembangan model investasi publik dan portofolio pembiayaan pembangunan, dan pelaksanaan kajian terkait koordinasi kelembagaan yang terlibat berikut sumber daya manusia dan pembiayaannya.
Dia mengatakan, saat ini China masih memberikan kontribusi besar terhadap GDP dunia yakni mencapai 16,3 persen pada 2020. Kemudian pada kuartal I-2021 China juga mampu berhasil tumbuh sebesar 18,3 persen, dan ini menjadi pemicu pemulihan secara global.
"Kita lihat bahwa pertumbuhan itu disebabkan oleh output industri manufaktur 24,4 persen dan sektor jasa juga sudah pulih kemudian ada aliran dari investment FDI tumbuh positif sejak kuartal kedua 2020," jelasnya.
Sementara pada kuartal I-2021 FDI juga masuk ke Cina tumbuh hingga 43,9 persen dengan penambahan investor baru sekitar 10.263 perusahaan. Dari jumlah investor baru tersebut salah satunya berasal dari Indonesia.
"Yang menarik ini munglkin Bu Menteri (Sri Mulyani) bisa melacak itu. Dari jumlah 10.263 itu kira kira sekitar 60 persen dari negara2 di ASEAN bahkan di duga termasuk Indonesia, ada perusahaan Indonesia yang membangun di China dan meningkatkan kapasitasnya dalam tahun tahun ini," jelasnya.
Menteri Suharso melanjutkan, keberhasilan China dalam memulihkan ekonomi memang tidak terlepas dari penanganan pandemi Covid-19 yang sangat cepat dan tepat. Hal ini mengakibatkan kepercayaan investor asing terhadap China dan menghindari relokasi besar-besaran perusahaan asing dan lokal.
Kemudian, China juga telah banyak melakukan pemaanfaatan perjanjian perdagangan. Dalam hal ini, Suharso menyebut China sangat aktif dalam melakukan berbagai perjanjian dagang mulai dari perjanjian investasi bilateral (BIT), perjanjian perdagangan bebas (FTA) dan perjanjian perdagangan ganda (DTA).
Tak hanya itu, kebijakan China dalam memulihkan ekonomi juga ditujukan melalui reformasi dan peningkatan kebutuhan pasar. Beberapa diantaranya dengan cara mengurangi dafat negatif nasional 2020 dari 40 menjadi 33, dan daftar negatif FTZ 2020 dikurangi dari 37 menjadi 30.
Terakhir China berhasil menjalankan kebijakan moneter dan fiskal yang ekspansif. Di mana pemerintah China melebarakan defisit anggaran menjadi minus 11,4 persen terhadap PDB pada 2020. Di mana pada 2019-2019 defisit anggaran China adalah minus 4,7 persen dan minus 6,3 persen terhadap PDB.
"Selain itu bank sentral China menyuntikan juga Rp1,2 triliun ke pasar keuangan," jelasnya.
(mdk/azz)