Bos BEI Harap Pilpres dan Pileg Tak Ganggu Laju IHSG
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi berharap, pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) tak terganggu jelang hajatan pemilihan presiden dan wakil presiden (Pilpres) dan Pemilu Legislatif (Pileg).
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi berharap, pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) tak terganggu jelang hajatan pemilihan presiden dan wakil presiden (Pilpres) dan Pemilu Legislatif (Pileg).
"Dalam waktu dekat ada Pilpres, tetapi saya katakan 3 Pemilu sebelumnya bahwasanya korelasinya tidak terlalu banyak jadi harapannya korelasinya pun tahun ini tidak banyak terhadap indeks kita yakni IHSG," ungkapnya di Jakarta, Rabu (20/3).
-
Bagaimana BRI dan BEI berharap nasabah korporasi mereka bisa memanfaatkan keuntungan dari IPO? Dengan menjadi perusahaan terdaftar, perusahaan memiliki akses langsung ke pasar modal untuk mendapatkan pendanaan tambahan di masa depan melalui penerbitan saham atau obligasi. Hal ini memberikan fleksibilitas dalam manajemen keuangan perusahaan dan memperluas sumber pendanaan yang tersedia
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Mengapa BRI dan BEI berkolaborasi untuk mendorong nasabah korporasi BRI melakukan IPO? Perusahaan-perusahaan berpeluang besar dalam mengembangkan bisnisnya melalui pendanaan dari pasar modal.
-
Siapa yang merencanakan aksi teror di Bursa Efek Singapura? Pendalaman itu dibenarkan Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar bahwa YLK memang hendak merencanakan aksi teror ini pada 2015 silam.
-
Siapa saja yang memegang saham PT Berau Coal Energy Tbk? Saat ini, PT Berau Coal Energy Tbk menguasai 90 persen saham perusahaan dan 10 persen dimiliki oleh Sojitz Coorporation.
-
Siapa saja yang hadir dalam seminar kolaborasi BRI dan BEI tentang IPO? Kegiatan seminar yang dihadiri mulai dari C-Level Officers, Directors hingga Senior Executive yang merupakan nasabah korporasi BRI ini memiliki potensi untuk mengembangkan bisnisnya melalui pasar modal.
Dia menambahkan, tantangan sentimen global juga akan terus diamati perubahannya oleh perusahaan, seperti ketidakpastian Brexit maupun perang dagang Amerika-China. Oleh karena itu, pihaknya menekankan akan berusaha semaksimal mungkin menjaga daya saing pasar modal Indonesia untuk tetap kompetitif.
"Memang tantangan global ini ada kebijakan the fed dan kebijakan bank sentral dunia. Kemudian ketegangan dagang Amerika-China. Lalu proyeksi perlambatan ekonomi global. Serta volatilitas daripada harga minyak dunia," ujarnya.
"Tetapi kami akan tetap berupaya jadi penyelenggara efek perdagangan efek yang terpercaya. Visi misi dan core value terus kita mengedepankan seperti menjadi bursa kompetitif dengan kredibilitas tingkat dunia," jelasnya.
Sebelumnya, Inarno mengungkapkan selain ketidakpastian global, kondisi perekonomian dalam negeri menjadi tantangan pasar modal Indonesia di tahun ini. Dari dalam negeri, ada 6 tantangan yang akan dihadapi pasar modal Indonesia. Sedangkan dari global, akan ada 5 tantangan.
"Dalam negeri, ada laporan kinerja keuangan emiten, produk pasar modal, kebijakan moneter kenaikan suku bunga, Pemilu Presiden dan Legislatif, pengembangan sumber daya manusia (SDM), dan kebijakan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD)," ujarnya.
Reporter: Bawono Yadika Tulus
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
5 Pencapaian Ekonomi yang Diklaim Pemerintah Jokowi Jadi Terbaik di Dunia
Awal Pekan, Aksi Ambil Untung di Pasar Global Diprediksi Bakal Tekan IHSG
IHSG Diprediksi Bakal Tembus 7.000, Ini Sektor Saham Patut Dilirik
Saham Penghuni Baru LQ45 Bakal Jadi Pilihan untuk Investor
Menko Darmin Dorong Masyarakat Investasi di Pasar Saham, Ini Keuntungannya