Bos BI: Rupiah melemah 7,04 persen, lebih rendah dibanding India, Brasil dan Rusia
Sementara itu, dilihat secara year to date (ytd) Rupiah terdepresiasi atau melemah 7,04 persen atau lebih rendah dari India, Brazil, Afrika Selatan, dan Rusia.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih mengalami tekanan atau depresiasi, tapi dengan volatilitas yang menurun.
Dia menyebutkan, secara point to point, Rupiah melemah sebesar 3,94 persen pada triwulan II-2018 dan 0,62 persen pada Juli 2018.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
"Perkembangan Rupiah pada bulan Juli tersebut disertai dengan volatilitas yang menurun, meskipun Dolar AS terus mengalami penguatan secara luas," kata Perry di kantornya, Rabu (15/8).
Sementara itu, dilihat secara year to date (ytd) Rupiah terdepresiasi atau melemah 7,04 persen atau lebih rendah dari India, Brazil, Afrika Selatan, dan Rusia.
Sedangkan untuk aliran modal asing telah kembali masuk ke pasar keuangan domestik pada semua jenis aset. "Ke depan, Bank Indonesia terus mewaspadai risiko ketidakpastian pasar keuangan global dengan tetap melakukan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar sesuai nilai fundamentalnya, serta menjaga bekerjanya mekanisme pasar dan didukung upaya-upaya pengembangan pasar keuangan," ujarnya.
Katanya, kebijakan tetap ditopang oleh strategi intervensi ganda dan strategi operasi moneter untuk menjaga kecukupan likuiditas khususnya di pasar uang Rupiah dan valas.
"Kebijakan Bank Indonesia dalam meningkatkan efektivitas penyediaan swap valas dengan tingkat harga yang lebih murah mampu meningkatkan minat peserta lelang di berbagai tenor dan menurunkan premi swap pasar, misalnya dari 4,85 persen menjadi 4,62 persen untuk tenor 1 bulan dan dari 5,18 persen menjadi 4,96 persen untuk tenor 1 tahun."
Baca juga:
4 Aspek ekonomi RI turun tajam akibat tertekan gejolak dunia
Faisal Basri: Nilai tukar Rupiah saat ini terburuk sepanjang sejarah
Rupiah makin anjlok, tembus Rp 14.644 per USD
Dolar makin perkasa, Ketua DPR khawatirkan daya beli warga
Ekonom: Rupiah hanya melemah Rp 1.000, beda dibanding krisis Turki maupun 1998
Rupiah terperosok ke level Rp 14.630 per USD, BI diprediksi bakal naikkan suku bunga