Bos OJK: Likuiditas perbankan Indonesia saat ini tembus Rp 618 triliun
Dengan besarnya likuditas tersebut, Wimboh meminta perbankan untuk lebih aktif dalam pemberian kredit, sebab angka CAR (rasio kecukupan modal) saat ini juga sudah jauh di atas batas minimum.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keungan (OJK), Wimboh Santoso mencatat likuiditas perbankan Indonesia saat ini mencapai Rp 618 triliun.
"Industri perbankan punya likuiditas yang mencapai Rp 618 triliun. Jadi ini yang bisa dipergunakan untuk membiayai pertumbuhan kredit dan sebagainya," kata Wimboh, di Gedung Kementerian Keuangan RI, Senin (28/5).
-
Bagaimana OJK mendorong pengembangan perbankan syariah? Berbagai kebijakan dikeluarkan OJK untuk mendorong pengembangan perbankan syariah bersama stakeholders terkait beberapa inisiatif seperti: Mulai dari perbaikan struktur industri perbankan syariah yang dilakukan melalui konsolidasi maupun spin-off unit usaha syariah (UUS). Lalu penguatan karakteristik perbankan syariah yang dapat lebih menonjolkan inovasi model bisnis yang lebih rasional, serta pendekatan kepada nasabah yang lebih humanis; Pengembangan produk yang unik dan menonjolkan kekhasan bank Syariah, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat untuk meningkatkan competitiveness perbankan syariah. Lalu, peningkatan peran bank syariah sebagai katalisator ekosistem ekonomi syariah agar segala aktivitas ekonomi syariah, termasuk industri halal agar dapat dilayani dengan optimal oleh perbankan syariah; dan Kelima, peningkatan peran bank syariah pada dampak sosial melalui optimalisasi instrumen keuangan sosial Islam untuk meningkatkan social value bank syariah.
-
Apa yang ingin dicapai OJK dari pengembangan perbankan syariah? Bank syariah saat ini sedang kita coba arahkan untuk memberikan alternatif produkproduk perbankan syariah yang bukan merupakan bayangan dari produk-produk yang sudah ada di perbankan konvensional,” kata Dian.
-
Kenapa OJK mengupayakan perluasan akses keuangan di Jawa Tengah? Otoritas Jasa Keuangan bersama seluruh pemangku kepentingan terus memperluas akses keuangan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah.
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kenapa OJK menyelenggarakan Pasar Keuangan Rakyat (PKR) di Sumbawa Barat? Perluasan akses keuangan merupakan salah satu strategi yang efektif untuk menurunkan tingkat kemiskinan dan meningkatkan stabilitas sistem keuangan. Melalui akses pembiayaan yang mudah dan murah, penciptaan pusat-pusat kegiatan ekonomi baru di berbagai daerah akan dapat terwujud,” kata Ogi, Minggu (29/10).
-
Kenapa OJK mengimbau masyarakat waspada terhadap penipuan keuangan? Masyarakat Indonesia diimbau agar selalu waspada terhadap modus penipuan layanan di sektor jasa keuangan. Pasalnya sudah terjadi penipuan yang merugikan banyak korban.
Dengan besarnya likuditas tersebut, Wimboh meminta perbankan untuk lebih aktif dalam pemberian kredit, sebab angka CAR (rasio kecukupan modal) saat ini juga sudah jauh di atas batas minimum.
"Dengan ukuran CAR 20,38 persen ini jauh di bawah minimum yang dipersyaratkan di aturan internasional, sehingga kita ini mempunyai ruang yang cukup luas untuk memberikan peran serta dalam mendukung pemberian kredit," ujarnya.
Sementara itu, di sisi intermediasi sampai April, kinerja sektor jasa keuangan terus mencatatkan kinerja yang positif.
"Sebagaimana ditunjukkan kredit perbankan (secara tahunan/yoy) sudah mencapai 8,94 persen, ini lebih tinggi dari 2017. Dan untuk perusahaan pembiayaan itu sebesar 6,36 persen (yoy), sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan tumbuh 8,06 persen (yoy)," ujarnya.
Selain itu, premi asuransi jiwa dan umum juga mengalami pertumbuhan masing-masing 38,44 persen dan 18,61 persen yoy. "Asuransi umum 310 persen dan asuransi jiwa 450 persen, dan ini minimum dari 120 persen."
"OJK akan tetap melakukan pengawasan sektor jasa keuangan agar masih bisa tetap sehat dan mampu mendukung adanya pertumbuhan pembiayaan termasuk kredit."
Baca juga:
OJK kerahkan satgas waspada investasi tindak jasa gadai nakal
Jelang Lebaran, OJK minta masyarakat waspada jasa gadai swasta bodong
Dari 585 usaha gadai swasta, baru 24 yang mendaftar ke OJK
Berantas investasi bodong, ini pesan bos OJK pada Satgas Waspada Investasi
Ini alasan masyarakat rentan terjebak investasi bodong versi OJK