BPJS terancam defisit Rp 9 T, ini langkah antisipasi Menteri Sri Mulyani
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan Kementerian Keuangan akan mencari sumber-sumber penerimaan agar dapat menambal defisit BPJS Kesehatan. Hal tersebut nantinya diharapkan dapat menyeimbangkan pemasukan dan pengeluaran BPJS Kesehatan.
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan diprediksi akan mengalami defisit (missmacth) sebesar Rp 9 triliun tahun ini. Defisit tersebut disebabkan oleh besarnya pengeluaran yang dibayarkan BPJS Kesehatan, sementara iuran yang masuk tergolong minim.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan Kementerian Keuangan akan mencari sumber-sumber penerimaan agar dapat menambal defisit BPJS Kesehatan. Hal tersebut nantinya diharapkan dapat menyeimbangkan pemasukan dan pengeluaran BPJS Kesehatan.
"Kemenkeu sekarang melakukan kajian untuk melihat sumber-sumber kontribusi dari iuran agar lebih seimbang. Dengan demikian, BPJS dapat mendapatkan jumlah masukan dari iuran itu yang bisa mensustain dari jumlah kewajiban yang harus dibayarkan," ujar Menteri Sri Mulyani di Kantornya, Jakarta, Kamis (2/11).
Menteri Sri Mulyani mengatakan BPJS Kesehatan diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah, di mana belakangan ini jumlah peserta BPJS Kesehatan terus meningkat. Terutama peserta BPJS yang berasal dari daerah.
"Saat ini jumlah kepesertaan begitu meningkat sangat banyak, yang memang tujuannya universal coverage itu terutama yang berasal dari daerah," jelasnya.
Menteri Sri Mulyani menambahkan pihaknya akan terus menghitung jumlah peserta BPJS ke depan dan berapa tanggungan yang harus dibayarkan oleh negara. Dengan demikian, dapat diseimbangkan antara pengeluaran dan pemasukan.
"Kita perlu untuk menghitung berapa probabilitas mereka yang sakit, yang kemudian menimbulkan dampak terhadap tanggungan. Kita terus melakukan kalkulasi kelas 1, 2 dan 3 kepesertaan itu," tandasnya.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
-
Bagaimana BPJS Kesehatan meningkatkan layanan kesehatan bagi pesertanya? Salah satu upaya yang dilakukan melalui pertemuan antara Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti bersama Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud.
-
Apa itu Program Pesiar BPJS Kesehatan? BPJS Kesehatan resmi meluncurkan program Petakan, Sisir, Advokasi dan Registrasi (PESIAR). Program tersebut dihadirkan untuk mengakselerasi proses rekrutmen peserta dan meningkatkan keterlibatan aktif dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
-
Bagaimana BPJS Kesehatan memberikan kemudahan akses bagi masyarakat? Untuk itu, mereka melakukan transformasi digital dengan menghadirkan berbagai layanan inovatif yang mengandalkan teknologi dan digitalisasi.
-
Apa saja contoh layanan inovatif yang diluncurkan BPJS Kesehatan? Hadirnya Aplikasi Mobile JKN, Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp (PANDAWA), Chat Asisstant JKN (CHIKA), Voice Interractive JKN (VIKA), BPJS Kesehatan Care Center 165, hingga i-Care JKN serta inovasi berbasis teknologi lainnya menjadi bukti BPJS Kesehatan bergerak maju untuk memberikan pelayanan yang mudah dijangkau dan mudah diakses oleh seluruh peserta JKN.
-
Bagaimana BPJS Kesehatan menangani pengaduan peserta di rumah sakit? Petugas rumah sakit yang ditunjuk akan bertugas memberikan informasi dan menangani pengaduan peserta JKN terkait pelayanan. Selanjutnya, petugas akan mencatat pada aplikasi Saluran Informasi dan Penanganan Pengaduan (SIPP)," jelas Ghufron saat peluncuran yang terpusat di RSUP Dr. Sardjito, Jumat (29/9).
Baca juga:
Fraud diprediksi jadi penyebab BPJS Kesehatan masih defisit
IIPG dorong masyarakat gunakan BPJS
Kepala Dinkes DKI wajibkan rumah sakit bermitra dengan BPJS
BPJS Kesehatan minta masyarakat laporkan rumah sakit nakal
KPK temukan satu juta klaim fiktif dari rumah sakit peserta BPJS
BPJS Kesehatan diperkirakan tekor Rp 11 triliun tahun ini
Tahun ini, BPJS Kesehatan diprediksi alami defisit Rp 9 triliun