BPS Catat Ekspor Oktober 2021 Capai USD22,03 Miliar
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia mencapai USD22,03 miliar. Nilai tersebut mencapai 6,89 persen dibanding September 2021 dan naik 53,3 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia mencapai USD22,03 miliar pada Oktober 2021. Nilai tersebut mencapai 6,89 persen dibanding September 2021 dan naik 53,3 persen.
"Ekspor kita di Oktober mencapai nilai USD22,03 miliar, naik 6,89 persen dibanding September 2021," kata Kepala BPS Margo Yuwono, Jakarta, Senin (15/11).
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Kenapa ekspor telur ke Singapura bisa menjadi bukti keberhasilan Indonesia di pasar dunia? Singapura menjadi salah satu negara dengan standar mutu dan keamanan pangan yang tinggi, sehingga ekspor ini menjadi salah satu keberhasilan Indonesia di pasar dunia.
-
Kenapa bisnis baju bekas impor dilarang di Indonesia? Presiden Jokowi mengungkapkan bisnis baju bekas impor ilegal sangat mengganggu industri tekstil dalam negeri.
-
Kenapa BSI fokus untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan ekonomi Indonesia? Direktur Kepatuhan & SDM BSI Tribuana Tunggadewi dalam acara tersebut mengatakan bahwa BSI sebagai bank syariah terbesar dan perusahaan milik pemerintah tentunya akan terus melakukan inovasi-inovasi kreatif untuk meningkatkan partisipasi perseroan dalam kemajuan ekonomi Indonesia. “Hal ini tentunya menjadi perhatian utama kami, bahwa sebagai perusahaan kami tidak hanya berbicara mengenai profit atau business only, tapi kami juga harus memberikan manfaat yang nyata kepada masyarakat,” kata Dewi.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
Margo merinci ekspor pada bulan lalu disumbang oleh sektor migas dan non migas. Sektor migas menyumbang sebesar USD1,03 miliar dan sektor non migas menyumbang USD21 miliar.
"Kalau kita rinci menurut migas dan non migas, ekspor di Oktober migas menyumbang USD1,03 miliar, naik 9,91 persen dibanding September, non migas USD21 miliar dan kalau dibanding bulan lalu mengalami kenaikan 6,75 persen," jelasnya.
Sementara itu dibandingkan bulan lalu, ekspor mengalami kenaikan sebesar 53,3 persen. Sektor non migas melejit sebesar 66,84 persen dan sektor migas meningkat sebesar 52,75 persen.
"Kalai kita bandingkan ekspor Oktober yang mencapai USD22,03 miliar dengan kondisi Oktober 2020 ekspor cukup tinggi 53,3 persen dan demikian juga menurut migas dan non migas dibanding Oktober tahun lalu itu mengalami peningkatan 66,84 persen. Dan non migas meningkat 52,75 persen. Ini adalah gambaran ekspor," tandasnya.
Baca juga:
Mendag: Kinerja Perdagangan Asia Pasifik Tunjukkan Tren Positif
Peneliti: Kebijakan Perdagangan Terbuka Jadi Kunci Pemulihan Ekonomi
Tambah Devisa Negara, Petani Garam Bali Berpotensi Tembus Pasar Ekspor
Emak-Emak Resah Minyak Goreng Mahal, Kemendag Diminta Batasi Sementara Ekspor CPO
Wamenkes Ungkap 90 Persen Bahan Baku Obat Hasil Importasi
Pemulihan Ekspor Berimbas Turunkan Pengangguran Indonesia di Tengah Pandemi