BPS: Defisit Neraca Perdagangan Tembus USD 63,5 Juta di Juli 2019
Suhariyanto mengatakan, sepanjang Januari hingga Juli neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit sebesar USD 1,9 miliar. Sementara jika dibandingkan tahun lalu defisit menurun karena tahun lalu defisit neraca perdagangan Indonesia lebih besar sekitar USD 3,2 miliar.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Juli 2019 defisit sebesar USD 63,5 juta. Jumlah tersebut disumbang oleh defisit sektor migas sebesar USD 142,4 juta sedangkan sektor non-migas surplus USD 78,9 juta.
"Dengan ekspor sebesar USD 15,45 miliar dan impor USD 15,51 miliar, maka defisit sekitar USD 0,06 miliar atau USD 63,5 juta," ujar Kepala BPS Suhariyanto di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Kamis (15/8).
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
-
Apa yang dimaksud dengan PBI BPJS? PBI BPJS merupakan bagian dari program pemerintah yang bertujuan untuk menanggung biaya iuran BPJS Kesehatan bagi individu atau kelompok yang memenuhi kriteria sebagai penerima bantuan.
-
Apa yang membaik di Sulawesi Utara berdasarkan rilis BPS? Kepala BPS Sulawesi Utara, Asim Saputra menjelaskan, daya beli petani di Sulawesi Utara membaik di Bulan Oktober 2023.
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
Suhariyanto mengatakan, sepanjang Januari hingga Juli neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit sebesar USD 1,9 miliar. Sementara jika dibandingkan tahun lalu defisit menurun karena tahun lalu defisit neraca perdagangan Indonesia lebih besar sekitar USD 3,2 miliar.
"Kalau dibandingkan dengan defisit Januari sampai Juli ini masih mengecil jika dibandingkan dengan 2018 menipis dibanding tahun lalu penyebab utamanya hasil minyak dan minyak mentah," jelasnya.
Adapun neraca perdagangan Indonesia masih surplus terhadap Amerika Serikat sebesar USD 5,1 miliar serta kepada India dan juga belanda. Untuk Tiongkok neraca perdagangan Indonesia defisit cukup besar sekitar 11,05 miliar.
"Neraca perdagangan non migas indo masih surplus ke berbagai negara terhadap AS masih tinggi 5,1 miliar semoga ini tidak diperhatikan Presidennya. Kemudian juga India dan Belanda. Ada juga negara neraca perdagangan kita defisit seperti Australia, Thailand. Tiongkok jadi lebih dalam sekali USD 11,05 miliar dari tahun lalu USD 10,33 miliar," tandasnya.