BPS: Inflasi Mei 2022 Capai 0,4 Persen
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi Mei 2022 mencapai 0,4 persen, lebih rendah dibanding April 2022 sebesar 0,95 persen. Sementara itu, inflasi tahun kalender (Januari-Mei 2022) sebesar 2,56 persen, sedangkan inflasi tahun ke tahun sebesar 3,55 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi Mei 2022 mencapai 0,4 persen, lebih rendah dibanding April 2022 sebesar 0,95 persen. Sementara itu, inflasi tahun kalender (Januari-Mei 2022) sebesar 2,56 persen, sedangkan inflasi tahun ke tahun sebesar 3,55 persen.
"Pada Mei 2022 ini terjadi inflasi sebesar 0,4 persen atau terjadi peningkatan IHK dari 109,98 pada April menjadi 110,42," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (2/6).
-
Di mana harga bahan pangan di pantau? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Apa yang dilakukan BULOG untuk menstabilkan harga beras di Indonesia? “Masyarakat tidak perlu khawatir, Pemerintah melalui Bulog sudah menggelontorkan beras operasi pasar atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di seluruh Indonesia dengan jumlah total per kemarin (14/12) sebanyak 1,1 juta ton dan kegiatan ini juga terus berlanjut digelontorkan sampai harga stabil," kata Tomi.
-
Apa itu inflasi? Sekadar informasi, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa, yang berdampak pada biaya hidup.
-
Bagaimana dampak kemarau panjang terhadap harga beras? Produksi sawah petani terancam gagal karena hal ini.
-
Kenapa Anies Baswedan menyinggung harga pangan mahal di depan kader PKS Sulsel? Anies menanyakan kepada kader PKS apakah tegang saat hendak masuk ke pasar. "Ibu-ibu kalau ke pasar tegang tidak? Kenapa tegang? Harganya mahal," tuturnya.
Margo menjelaskan, penyumbang inflasi pada Mei 2022 berasal dari tarif angkutan udara, telur ayam ras, ikan segar, dan bawang merah. berdasarkan komponen andil terbesar adalah dari harga bergejolak sebesar 0,16 persen akibat komoditas telur ayan ras, bawang merah dan daging sapi.
Penyumbang kedua adalah komponen inti dengan andil 0,15 persen dengan komoditas dominan pendorong inflasi pada komponen inti adalah ikan segar, nasi dengan lauk dan roti manis. Ketiga adalah komponen harga diatur pemerintah sebesar 0,09 persen disebabkan karena kenaikan tarif angkutan udara.
Komponen harga diatur pemerintah ini terjadi tren peningkatan karena pemerintah mengizinkan maskapai penerbangan melalukan penyesuaian biaya produksi untuk angkutan penumpang dalam negeri. Selain itu beberapa waktu lalu juga terdapat kebijakan kenaikan harga BBM jenis Pertamax sehingga turut menyebabkan kenaikan pada komponen harga yang diatur pemerintah.
Dari 90 kota Indeks Harga Konsumen (IHK), terdapat 87 kota yang mengalami inflasi pada Mei 2022 dan dua kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 2,24 persen dan terendah di Tangerang dan Gunungsitoli masing-masing sebesar 0,05 persen.
Inflasi di Tanjung Pandan yang sebesar 2,24 persen didorong oleh komoditas ikan kerisi dengan andil terhadap inflasi sebesar 0,53 persen, air kemasan 0,31 persen dan angkutan udara 0,28 persen. Sedangkan deflasi tertinggi Kotamobagu yaitu sebesar minus 21 persen dan deflasi terendah terjadi di Merauke sebesar minus 0,02 persen.
Baca juga:
Indonesia Sempat Larang CPO, Malaysia Setop Ekspor Ayam Demi Turunkan Harga
Menteri Sri Mulyani: Inflasi RI Lebih Rendah Dibanding Negara Dunia
Menteri Sri Mulyani Ungkap ini Risiko Baru Ekonomi Dunia Wajib Diwaspadai
Bank Indonesia Perkirakan Inflasi Mei 0,35 Persen, Didorong Harga Bawang Merah
Jokowi: Inflasi Terkendali Karena Pemerintah Tahan Harga BBM dan Listrik
BI Prediksi Inflasi RI Masih Tetap Terkendali Meski Harga Komoditas Naik