BPS: Pertumbuhan Ekonomi Semester I-2019 Hanya 5,06 persen
Kondisi perekonomian global ikut menyumbang penurunan pertumbuhan ekonomi di semester I-2019. Hal ini tercermin dari data industri serta perdagangan di pasar global yang cenderung melemah.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2019 sebesar 5,05 persen (year on year/yoy). Sementara pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2019 sebesar 5,07 persen.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, secara akumulatif pertumbuhan ekonomi Indonesia di semester I-2019 ialah sebesar 5,06 persen.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
-
Kenapa BSI fokus untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan ekonomi Indonesia? Direktur Kepatuhan & SDM BSI Tribuana Tunggadewi dalam acara tersebut mengatakan bahwa BSI sebagai bank syariah terbesar dan perusahaan milik pemerintah tentunya akan terus melakukan inovasi-inovasi kreatif untuk meningkatkan partisipasi perseroan dalam kemajuan ekonomi Indonesia. “Hal ini tentunya menjadi perhatian utama kami, bahwa sebagai perusahaan kami tidak hanya berbicara mengenai profit atau business only, tapi kami juga harus memberikan manfaat yang nyata kepada masyarakat,” kata Dewi.
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
"Jadi dengan besaran pertumbuhan ekonomi 5,05 persen secara kumulatif adalah sebesar 5,06 persen," tuturnya Senin (5/8/).
Suhariyanto menjelaskan, angka ini turun secara tahunan atau year on year (yoy) bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ekonomi semester I-2018 mencapai 5,17 persen.
Kondisi perekonomian global menurutnya ikut menyumbang penurunan pertumbuhan ekonomi di semester I-2019. Hal ini tercermin dari data industri serta perdagangan di pasar global yang cenderung melemah.
"Dilihat dari perekonomian global tantangan yang kita hadapi tidaklah gampang karena perekonomian global perlambatan yang cukup signifikan," paparnya.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Ekspor Merosot Buat Pertumbuhan Ekonomi Rendah di Kuartal II-2019
BPS Catat Pertumbuhan Ekonomi Melambat Jadi Hanya 5,05 Persen di Kuartal II-2019
Menko Darmin Ramal Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II-2019 Capai 5,1 Persen
Wapres JK: Transmigrasi Jadi Cita-Cita Pemerintah untuk Pemerataan Kesejahteraan
IMF Nilai Prospek Perekonomian Indonesia Tetap Menjanjikan di Tengah Gejolak Global
LPS Beberkan Alasan Uang Beredar di Indonesia Terus Melambat