Budi Waseso: Beras Oplosan Tak Rugikan Bulog, Tapi Masyarakat
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, tindakan pengoplosan beras tak merugikan perusahaan. Namun, tindakan ini jelas merugikan masyarakat sebagai penerima di sisi hilir.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, tindakan pengoplosan beras tak merugikan perusahaan. Namun, tindakan ini jelas merugikan masyarakat sebagai penerima di sisi hilir.
Meski Bulog tidak rugi akibat tindakan pengoplosan itu, namun praktik tersebut tidaklah dibenarkan.
-
Apa ciri khas dari Beras Rojolele? Beras Rojolele merupakan salah satu jenis beras yang cukup terkenal di Indonesia. Karakteristik beras ini memiliki tekstur yang pulen dan lembut. Aroma yang dihasilkan dari beras Rojolele ini sangat khas, harum, dan menyebar saat beras tersebut dimasak.
-
Apa perbedaan utama antara beras pera dan beras pulen? Meskipun keduanya digunakan sebagai sumber karbohidrat utama, terdapat perbedaan signifikan di antara keduanya. Mari kita jelajahi perbedaan dan ragam jenis beras di Indonesia yang mungkin belum banyak diketahui.
-
Kapan Emping Beras biasanya disajikan? Adanya tradisi tahunan yang digelar oleh Orang Darat, Emping Beras ini menjadi sajian utamanya saat merayakan Maras Taun. Bahkan, Emping Beras hanya bisa dijumpai saat momen tradisi Maras Taun berlangsung.
-
Kenapa boraks berbahaya? Boraks dapat menumpuk dalam tubuh manusia dan menimbulkan berbagai gangguan kesehatan serius.
-
Apa yang terjadi pada oknum buruh yang mempermainkan beras di gudang BULOG? Oknum buruh yang merupakan tenaga harian lepas di gudang Banjar Kemantren 2 dalam video tersebut sudah tidak dipekerjakan lagi dan Kepala Gudang Banjar Kemantren 2 sudah diberikan Surat Peringatan (SP) dan dimutasi.
-
Bagaimana cara membedakan beras pera dan beras pulen? Perbedaan ini dapat membantu mengidentifikasi jenis beras sebelum memasaknya.
"Pendistribusian beras oleh Bulog untuk intervensi pasar harga beras mahal sampai Rp12.000 (per kg). Sehingga tugas Bulog adalah harus melakukan operasi pasar untuk intervensi supaya harganya murah. Dan ini kalau tidak (diintervensi), akan menyumbang inflasi," ujarnya dalam Konferensi Pers di Polda Banten, Serang, Jumat (10/2).
Diketahui, Bulog dan Polda Banten mengamankan 7 tersangka pengoplosan hingga pengemasan ulang beras Bulog untuk dijual dengan harga beras premium sekitar Rp 12.000 per kilogram di Banten. Padahal beras Bulog dipatok Rp 9.450 per kilogram di tingkat konsumen.
"Kalau Bulog tidak dirugikan. Karena ini kita mau menurunkan inflasi, kita menyalurkan untuk kepentingan masyarakat, tapi tidak dirasakan oleh masyarakat," katanya.
Diketahui, dengan harga jual beras Bulog Rp 9.450 per kilogram, disinyalir bisa mempengaruhi harga di pasaran, sehingga bisa terjangkau oleh masyarakat. Harga beras sendiri diketahui memiliki pengaruh dalam meningkatnya inflasi pangan. Inflasi pangan juga punya andil yang cukup besar dalam meningkatkan tingkat inflasi secara umum.
Budi menyampaikan, kalau soal harga beras ini jadi perhatian Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Hal ini berkaitan dengan pengaruh harga beras ke tingkat inflasi pangan.
"Ini lah yang menjadi perhatian Bapak Presiden pada saat awal-awal di bulan Agustus sampai Desember tahun lalu. Sehingga Bulog untuk memenuhi kekurangan dari cadangan beras pemerintah harus mengimpor," kata dia.
Sebagai informasi, di 2022 Bulog mendapat penugasan untuk melakukan impor beras sebanyak 500 ribu ton. Beras-beras ini didatangkan dari beberapa negara, yakni Thailand, Vietnam, Pakistan, hingga Myanmar. Targetnya, seluruhnya masih ke Indonesia pada 15 Februari 2023 mendatang.
Reporter: Arief Rahman H.
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Ada Penyelundupan, Harga Beras di NTT Bisa Capai Rp20.000 per Kg
Satgas Pangan Pastikan Beras Sitaan Bakal Kembali Didistribusikan ke Masyarakat
Bulog Bongkar 6 Merek Beras Oplosan: Ada Rojolele Dicampur Beras Impor Thailand
Budi Waseso & Polda Banten Ciduk 7 Orang Terbukti Oplos Beras Impor, Begini Modusnya
Hati-Hati, Polri Bakal Obrak-Obrak Pengoplos Beras Bulog
DPRD DKI Soroti Kasus Beras Oplosan di Cipinang