Budi Waseso: Daging Kerbau Impor Asal India Bebas Lemak, Bisa Dibuat Rendang
Budi Waseso kemudian membandingkan beda daging kerbau India dan lokal. Dia memastikan daging kerbau impor tersebut lebih nikmat karena dikelola lewat teknik peternakan.
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso menjamin daging kerbau impor asal India tanpa lemak dan lembut untuk dimasak. Pernyataan itu diberikan pasca Perum Bulog mendatangkan 18.000 ton daging kerbau impor India sebagai alternatif di tengah harga daging sapi yang mahal di pasaran.
Budi Waseso kemudian membandingkan beda daging kerbau India dan lokal. Dia memastikan daging kerbau impor tersebut lebih nikmat karena dikelola lewat teknik peternakan.
-
Mengapa Budi Waseso berpendapat Pramuka penting? Pasalnya, kata dia, kegiatan Pramuka sudah ada dari zaman kemerdekaan Indonesia. "Kalau kita bicara Pramuka jangan hanya sekarang. Artinya, itu harus berawal dari sejarah. Dari zaman kemerdekaan, sebelum kemerdakaan Pramuka itu sudah aktif dan sudah ada. Dulu namanya pandu-pandu disatukan jadi Pramuka.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Apa isi dari Bubur Ase? Mengutip Instagram Majalah Jakita Pemrov DKI Jakarta, Bubur Ase merupakan kuliner bubur nasi yang diberi isian sayur berupa irisan timun, tauge, selederi dan asinan sawi. Selanjutnya bubur nasi beserta isiannya disiram kuah semur berisi daging sapi dan potongan tahu putih.
-
Kapan Hari Brimob diperingati? Bangsa Indonesia memperingati Hari Brimob setiap tanggal 14 November.
-
Apa itu bakso? Bakso, makanan berbentuk bola daging yang terkenal di Indonesia, memiliki sejarah yang cukup menarik.
"Sebenarnya daging kerbau ini sama dengan sapi, karena kerbau dari India ini bukan kerbau yang diliarkan. Jadi ini dipelihara, kerbau dipelihara khusus. Bukan kerbau yang kalau di kita untuk bajak (sawah). Jadi ada ototnya, dagingnya keras," ungkapnya dalam operasi pasar di Alfamidi Super Bangka Raya, Jakarta, Jumat (14/4).
"Tapi kalau yang ini lembut. Karena ini dipelihara, diternakan di India. Seperti itu, jadi ini kualitasnya bagus," tegas Budi Waseso.
Mantan Kabareskrim Polri itu mengatakan, daging kerbau juga cocok dihidangkan untuk menu khas Lebaran, semisal rendang dan semur.
"Ya apa saja, rendang oke, semur ya oke gitu. Pokoknya daging bagus, tergantung mau dimasak apa. Dibakar boleh, dibikin sate," katanya.
Budi Waseso menilai, daging kerbau saat ini sudah diminati masyarakat. Itu banyak dijadikan alternatif daging sapi yang harganya di pasaran cenderung fluktuatif dan lebih tinggi.
"Kalau yang belum pernah coba daging kerbau beli dicoba dulu deh, sama atau enggak, lebih enak atau tidak gitu aja. Supaya tidak ada keraguan," ucap dia.
Bersama dengan Badan Pangan Nasional, Perum Bulog juga bakal melakukan pengecekan untuk memastikan stok daging kerbau impor India tersedia di ritel modern seharga Rp 80.000 per kg.
"Jadi untuk kebutuhan Lebaran terpenuhi, termasuk kita sudah memperhitungkan tadi daerah-daerah yang ada pergeseran penduduk pulang kampung, di kampung itu sudah ada juga. Sehingga di mana saja Insya Allah tersedia daging kerbau," tuturnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)