Bukan Politisi, Ini Sosok Ideal Menteri Keuangan Pemerintahan Prabowo-Gibran
Sosok Menteri Keuangan harus orang yang bisa mengendalikan pengeluaran keuangan.
Sosok Menteri Keuangan harus orang yang bisa mengendalikan pengeluaran keuangan.
-
Siapa yang dikabarkan sebagai calon Menteri Keuangan di pemerintahan Prabowo? Prabowo didampingi sejumlah pejabat, yang salah satunya dikabarkan sebagai calon menteri keuangan.
-
Apa yang sedang dilakukan Prabowo saat dikabarkan ada calon menteri keuangan di dekatnya? Prabowo didampingi sejumlah pejabat, yang salah satunya dikabarkan sebagai calon menteri keuangan.
-
Apa yang ditolak mentah-mentah oleh Prabowo Subianto? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo dan menegaskan dukungannya terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran? Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh bertemu dengan presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto, di Kertanegara, Jakarta, Kamis (25/4). Dalam pertemuan itu, Surya Paloh menegaskan dukungan terhadap pemerintahan Prabowo dengan Gibran Rakabuming Raka nanti
-
Kapan Prabowo Subianto menjabat sebagai Menteri Pertahanan? Menteri Kementerian Pertahanan (2019-sekarang)
Bukan Politisi, Ini Sosok Ideal Menteri Keuangan Pemerintahan Prabowo-Gibran
Sosok Ideal Menteri Keuangan Pemerintahan Prabowo-Gibran
Pasangan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik pada 20 Oktober 2024 mendatang. Dalam kurun waktu 3 Prabowo-Gibran akan menyusun ulang jajaran menteri di kabinet kerja.
Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Faisal Basri mengungkap sosol ideal yang cocok menjadi Menteri Keuangan di pemerintahan selanjutnya.
Dia menilai sosok Menteri Keuangan harus orang yang bisa mengendalikan pengeluaran keuangan.
"Menteri keuangan fungsinya apa sih? Ngerem. Ya ngerem. 'Eh, kita udah mau masuk jurang', direm gitu. Kalau menteri keuangannya tidak kuasa ngerem, los aja, nah, udah, di tepi jurang krisis kita. Jadi hati-hati," ujar Faisal saat ditemui di Jakarta, Kamis (4/7).
- Sosok Eks Kondektur dan Sopir Angkot Ini Kariernya Enggak Main-main, Calon Menteri Prabowo & Ketum Partai
- Sosok Pria Paruh Baya Ketakutan Diberi Uang Oleh Dedi Mulyadi 'Bapak Nanti Jadi Tumbal ya'
- Ini Sosok Anggota Kongres AS yang Tak Ikut Tepuk Tangan Saat Netanyahu Pidato Penuh Kebohongan, Justru Pajang Tulisan 'Penjahat Perang'
- Pengamat Nilai Eman Suherman Sosok Peduli Terhadap Masyarakat
Dia berharap Presiden Terpilih Prabowo Subianto akan memilih sosok profesional untuk menempati posisi Menteri Keuangan tadi.
Menurutnya, orang non-partai akan lebih cocok mengingat skala prioritas dan kepentingan yang dibawanya.
"Saya rasa Pak Prabowo juga akan mempertimbangkan itu. Artinya dia tidak akan ambil orang sembarangan. Tidak akan ambil orang partai, saya pikir itu. Lebih merupakan harapan," kata Faisal.
Ya kalau orang partai kan banyak kepentingan. Harus inklusif dia, bukan kepentingan, bahaya," tutur Faisal.
Faisal Basri menyampaikan tugas berat seorang Menkeu adalah mengelola pendapatan, mengelola pengeluaran, menyeleksi alokasi anggaran. Hingga akhirnya memastikan anggaran negara digunakan sesuai dengan tujuannya.
Atas tugas itu, Faisal menilai seorang Menteri Keuangan bisa saja dibenci oleh menteri-menteri lain. Misalnya, pada posisi memotong alokasi anggaran.
"Itu untuk memastikan. Makanya siap-siap dibenci oleh banyak orang, banyak teman-temannya sebagai Menteri 'Oh itu nggak bisa, nggak bisa, potong, potong', gitu," kata Faisal.
Sebelumnya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tengah merumuskan sejumlah kebijakan belanja subsidi dalam Rancangan APBN 2025.
Artinya, beberapa subsidi masih akan dilanjutkan di masa perdana Presiden Terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu, Isa Rachmatarwata mengusulkan agar belanja subsidi turut difokuskan pada stabilisasi harga di masyarakat. Bisa dibilang, subsidi akan menyasar langsung kepada dampak di masyarakat.
"Untuk pengelolaan subsidi kami mengusulkan untuk kita memfokuskan diri pada stabilisasi harga dan menjaga daya beli masyarakat, serta utk mendukung UMKM dan petani,"
kata Isa dalam Rapat Panja Kebijakan Belanja Pemerintah Pusat pada RAPBN 2025 dengan Badan Anggaran DPR RI, Jakarta, Selasa (25/6) lalu.
Beberapa program subsidi yang sudah berjalan dan akan dilanjutkan diantaranya subsidi energi yang mencakup subsidi BBM dan subsidi listrik, serta subsidi pupuk. Kemudian, ada subsidi kredit UMKM.
Meski begitu, dia melihat perlu adanya efisiensi dalam penyaluran subsidi tersebut. Misalnya, dengan memperbaiki target penerima subsidi.
"Tapi dari berbagai program tersebut kita menyadari masih terdapat ruang yang sangat luas untuk kita lakukan efisiensi antara lain dengan memperbaiki sasaran yang kita lakukan dengan program tersebut," kata Isa.
merdeka.com