Bukan Soal Pendapatan, Ini Pembeda Orang Kaya dan Miskin
Sekolah tidak mengajarkan bagaimana cara uang bekerja, akan tetapi membuat seseorang menjadi karyawan yang baik. Akibatnya, banyak orang bergaji besar yang terperangkap siklus membayar tagihan yang menggunung setiap bulannya.
Memiliki kebebasan finansial merupakan impian bagi setiap orang, khususnya para pekerja. Namun, ada tiga hal pembeda yang akan menentukan apakah kita menjadi kaya atau miskin.
Dalam buku berjudul Rich Dad Poor Dad karya Robert T Kiyosaki, mengulas pengalamannya menjalani hidup dengan dua ayah dengan pola pikir sangat berbeda.
-
Mengapa orang kaya menghindari utang? Utang bisa menjadi beban besar, terutama dengan bunga kartu kredit yang tinggi. Pada Februari 2024, tingkat bunga rata-rata kartu kredit mencapai 22,63 persen, yang berarti bahwa utang sebesar USD10.000 bisa berujung pada pembayaran bunga sebesar USD6.787 dalam lima tahun. Oleh karena itu, orang kaya sangat selektif dan menghindari hutang, karena mereka tidak ingin membuang uang untuk pembayaran bunga.
-
Gimana sifat kehati-hatian membantu orang kaya mengelola keuangan? Sementara pendidikan memiliki hubungan penting dengan tingkat pendapatan, mungkin saja kehati-hatian lebih membantu dalam mengelola pengeluaran dan perawatan dengan tabungan dan investasi.
-
Bagaimana orang kaya yang sederhana mengelola keuangan mereka? Meskipun mereka mungkin memiliki berbagai investasi, seperti real estate, saham, atau usaha, mereka tetap berhati-hati dalam mengatur pengeluaran sehari-hari.
-
Bagaimana cara orang kaya ini dimakamkan? Makam ini menyimpan kerangka empat anggota keluarga kaya 'tuan tanah' yang dikremasi dan dikubur bersama dengan lima kereta kencana dan lima kuda.
-
Kenapa orang kaya tetap punya utang? Utang tidak selamanya identik dengan ketidakmampuan. Utang produktif dalam bentuk permodalan usaha yang membutuhkan perputaran uang yang sangat cepat, memang dibutuhkan dalam berbagai bentuk usaha.
-
Apa yang menjadi fokus utama orang kaya dalam pengelolaan keuangan? Orang kaya tidak hanya fokus pada pengeluaran dan pendapatan harian, tetapi juga melihat bagaimana semua itu dipadukan dalam jangka panjang. Mereka berinvestasi sebagai portofolio, dan memastikan instrumen yang mereka investasikan membuat kinerja keuangan mereka lebih baik.
Ayah kandung Robert merupakan seorang pekerja. Dia bekerja demi mendapatkan uang. Sementara ayah teman dekat Robert, yang dia anggap sebagai ayah, adalah seorang pengusaha. Ayah teman Robert berpikir bagaimana uang bekerja untuknya.
Selama menjalani hidup dengan dua ayah, dia berkesimpulan kalau orang kaya tidak bekerja untuk uang. Bukan berarti orang kaya tidak bekerja keras, akan tetapi mereka fokus belajar dan membuat uang bekerja untuk mereka.
Dalam buku tersebut, Robert menyampaikan, kalau pekerjaan sebagai karyawan adalah solusi jangka pendek untuk masalah jangka panjang yaitu kebebasan finansial. Sebab sejatinya, hubungan manusia dengan uang pada dasarnya dipengaruhi oleh dua emosi ketakutan dan ketamakan, fear and greed.
Ini yang membuat seseorang selalu berada dalam perlombaan tikus yaitu sebuah rutinitas pergi sekolah, lulus kuliah, kerja yang baik hingga pensiun. Bagi Robert rutinitas ini adalah jalur lama dan dijalankan oleh hampir semua orang.
Yang menjadi masalah adalah, bagi Robert sekolah tidak mengajarkan bagaimana cara uang bekerja, akan tetapi membuat seseorang menjadi karyawan yang baik. Akibatnya, banyak orang bergaji besar yang terperangkap siklus membayar tagihan yang menggunung setiap bulannya.
Literasi Keuangan Orang Kaya dan Miskin
Literasi keuangan orang kaya dan miskin atau menengah ke bawah juga menjadi pembeda. Dalam pandangan Robert, untuk keluar dari ‘perlombaan tikus’ orang kaya menggunakan uangnya untuk membeli aset, sedangkan orang miskin atau kelas menengah menghabiskan uangnya untuk membeli liabilitas.
Bagi Robert, ini bukan soal seberapa besar pendapatan seseorang, namun bagaimana seseorang bisa mengatur keuangan. Contoh sederhananya, ketika memiliki uang yang cukup untuk membeli mobil, orang kaya akan berpikir apakah perlu membeli mobil? Apakah jika membeli mobil ini akan menghasilkan uang? atau uang ini lebih baik saya investasikan lagi ke saham atau obligasi?
Sementara orang miskin dengan uang yang cukup akan dengan mudah membeli mobil tanpa pertimbangan untuk jangka panjang. Orang miskin beranggapan, mobil adalah harta. Padahal mobil itu bukan aset, tapi merupakan liabilitas.
Perbedaan antara orang kaya dan miskin menurut Robert adalah cara menghadapi risiko. Kedua ayah Robert memiliki respon yang sangat bertolakbelakang ketika menghadapi risiko.
Ayah Robert cenderung untuk menghindari risiko. Sebaliknya, ayah teman Robert yang kaya justru mengelola risiko dengan mempelajari segala keputusan yang akan diambil. Menurut Robert, bermain aman tidak selalu baik untuk dilakukan.