Bukit Asam bakal pasok setrum untuk pabrik feronikel Antam di Maluku
Bakal bangun pembangkit listrik berkapasitas 600 megawatt (MW).
PT Bukit Asam bakal membangun pembangkit listrik berkapasitas 600 megawatt (MW) di Halmahera Timur, Maluku. Proyek itu membutuhkan dana investasi sekitar USD 840 juta atau setara Rp 11 triliun
Direktur Utama PT Bukit Asam Milawarma mengatakan pembangkit tersebut bakal memasok listrik untuk pabrik feronikel sedang dibangun PT Aneka Tambang tersebut di wilayah sama.
-
Apa yang menjadi pemicu semangat Jakarta Electric PLN untuk bangkit? Ketertinggalan menjadi sesuatu yang memacu semangat. Hal inilah yang berhasil dibuktikan oleh Jakarta Electric PLN yang berhasil comeback atas Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia.
-
Kapan pemukiman Atlit Yam tenggelam? Tentang penyebab tenggelamnya pemukiman ini, terdapat perdebatan. Ada yang menyebut tsunami akibat runtuhnya gunung berapi, sementara yang lain mengaitkannya dengan perubahan iklim yang mengakibatkan naiknya permukaan air laut.
-
Apa itu motor listrik? Motor listrik, yang sering disebut sebagai "molis", adalah jenis kendaraan bermotor yang menggunakan energi listrik untuk menggerakkan komponennya.
-
Bagaimana petugas memadamkan kebakaran tiang listrik? Petugas pemadam kebakaran menyemprotkan air untuk memadamkan kebakaran tiang listrik di Jalan Prof M Yamin menuju Taman Menteng, Jakarta, Rabu (17/1/2024).
-
Kenapa tiang listrik itu terbakar? Diduga, terbakarnya tiang listrik itu dipicu korsleting atau hubungan arus pendek.
-
Bagaimana cara mengirim listrik dari luar angkasa ke Bumi? Dengan menggunakan Microwave Array for Power-transfer Low-orbit Experiment (MAPLE), Space Solar Power Demonstrator (SSPD) telah menunjukkan bahwa transmisi daya di luar angkasa dan dari luar angkasa ke Bumi adalah mungkin.
"Kalau nanti sampai produksi stainless steel kemungkinan kebutuhannya bisa sampai 600 MW," kata Milawarma di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, Jumat (8/1).
Dia mengungkapkan, biaya investasi diperkirakan sebesar USD 1,2 juta-USD 1,4 juta per 1 megawatt. Dengan demikian, Bukit Asam membutuhkan dana total sekitar USD 840 juta atau setara Rp 11 triliun.
"Dengan sinergi BUMN ini bukan hanya di pertambangan tapi dananya juga bisa bersinergi dengan bank BUMN di dalam negeri. Kami berharap bank dalam negeri bisa ikut terlibat," imbuhnya.
Untuk tahap awal, PT Bukit Asam akan membangun pembangkit 2X40 MW. Ditargetkan tuntas saat pabrik ferronikel fase I mulai beroperasi pada 2018.
Sejauh ini, PTBA dan Antam masih mengkaji lebih lanjut terkait sumber energi bakal digunakan.
"Apakah memakai full batu bara atau gas? Ini yang sedang dibicarakan sesuai dengan payung MoU ini," katanya. "Juga bagaimana skemanya, besarannya, kombinasinya untuk pasokan listrik ke holding."
Direktur Utama PT Aneka Tambang Teddy Badrudjaman menambahkan, kerja sama ini membuat pihaknya tidak perlu lagi memikirkan pasokan listrik untuk pabrik ferronikel.
"Sekarang kami sudah bisa fokus ke pabriknya. Soal pembangunaan pabrik di Pomala ada 4 line tinggal penyediaan powerplan sesuai dengan kondisi keuangan yang ada," pungkasnya.
Baca juga:
2016, PLN optimistis penjualan listrik tumbuh 6 persen
PLN-Pertamina sepakat harga uap PLTP Kamojang USD 6 sen per kwh
Batan: Biaya tarif listrik dari nuklir lebih murah 50 persen
Jokowi berambisi Indonesia Timur jadi pusat pembangkit tenaga surya
Pembangkit mikrohidro terangi ribuan warga terpencil Jawa Barat