Cabai impor diburu warga, harganya cuma Rp 55.000 per Kg
Untuk jenis cabai impor dari China, misalnya, harganya dipatok di kisaran Rp 55.000 per kilogram. Sementara untuk jenis cabai impor dari India sekitar Rp 67.000 per kilogram.
Sebagian konsumen dan pedagang di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mulai beralih ke cabai impor yang memiliki harga lebih murah dibanding cabai lokal yang masih di kisaran Rp 120.000 per kilogram.
"Tidak semua beralih, namun saat ini tren-nya cabai impor sebagai alternatif pilihan konsumen," kata salah satu pedagang besar di Pasar Besar Ngemplak, Tulungagung, Bagiyo, Kamis (16/2).
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Mengapa harga beras di Jakarta naik? Harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjadi Rp16.700 per kilogram dari kemarin Rp16.570.
-
Di mana harga bahan pangan di pantau? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kenapa harga beras di Jawa Tengah naik? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Mengapa harga cabai rawit di Pasar Batangase naik? Untuk itu, jika selama ini telah dilakukan program tanam cabai, namun karena masih tingginya permintaan, harga juga masih sangat tinggi. Sehingga tahun depan, pihaknya berencana untuk memasifkan penanaman cabai, tidak hanya imbauan tetapi memberikan bibit gratis, direncanakan sebanyak 50 juta bibit.
-
Kapan harga emas Antam naik? Harga emas Antam mengalami kenaikan sebesar Rp5.000 per gram pada Jumat (5/7/2024) pagi.
Dalam kurun sebulan terakhir, Bagiyo mengaku rata-rata bisa menjual cabai impor hingga kisaran 1-2 kuintal per hari. Menurut dia, pedagang yang belanja ke tempatnya rata-rata membeli secara kombinasi, yakni 35 persen belanja cabai impor dan 65 persen sisanya cabai lokal.
"Kadang sebaliknya atau bisa juga separuh cabai impor dan separuh cabai lokal. Itu untuk menyiasati konsumen yang sebagian keberatan dengan harga cabai lokal yang sempat menyentuh harga Rp140 ribu per kilogram," ujarnya seperti ditulis Antara.
Sri Utami, salah satu pedagang eceran yang sedang belanja di pasar Ngemplak mengaku minat pembeli terhadap cabai impor meningkat karena harganya yang jauh lebih murah.
Untuk jenis cabai impor dari China, misalnya, harganya dipatok di kisaran Rp 55.000 per kilogram. Sementara untuk jenis cabai impor dari India sekitar Rp 67.000 per kilogram. "Kalau eceran harganya cabai impor dari India antara Rp 70.000-Rp 75.000 per kilogram, sementara cabai China sekitar Rp 65.000 per kilogramnya," tuturnya.
Dikatakan Bagiyo, peredaran cabai impor sudah berlangsung lama. Menurut dia, tidak hanya saat harga cabai lokal melambung tinggi seperti sekarang, pasokan komoditas dari luar negeri tersebut juga ada saat harga cabai lokal turun.
"Bedanya saat ini permintaan meningkat karena harganya yang jauh lebih murah. Cuma teknik pengolahannya memang sedikit berbeda, karena produknya yang dalam bentuk kering sehingga untuk memasak harus direbus dulu baru diolah sebagai bumbu dapur," ujarnya.
Kabag Humas Pemkab Tulungagung Sudarmaji mengaku peredaran cabai impor tidak bisa dihindari. "Kebanyakan pasokan cabai ini berasal dari Cirebon, dan selama ada izin impornya kita tidak bisa melarang penjualan komoditas sayuran ini," ujarnya.
Baca juga:
Harga cabai rawit merah masih tinggi
Indef beberkan bahaya inflasi karena tingginya harga pangan
APTRI sebut Bulog gagal stabilkan harga gula
Warga: Beli cabai Rp 3.000 cuma dapat 12 buah, satu busuk
Harga cabai tembus Rp 130.000 per kilogram