Catatan dan Kritik untuk RAPBN 2020
Masalah krusial dalam ABPN menurutnya adalah defisit transaksi berjalan atau Current Account Defisit (CAD) yang masih lebar dan harus ditambal oleh utang. Sehingga, pemerintah terpaksa harus menggali lubang-tutup lubang.
Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Didik Rachbini menegaskan bahwa Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2020 perlu dikawal bersama. Sebab APBN bukan hanya milik pemerintah dan DPR melainkan milik khalayak ramai.
RAPBN 2020 juga dianggap cukup istimewa, karena akan menjadi amunisi awal bagi kabinet baru Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin dalam menunjukkan kinerjanya.
-
Apa itu ANBK? ANBK adalah Asesmen Nasional Berbasis Komputer, program yang dirancang untuk menilai mutu tiap satuan pendidikan seperti Sekolah, Madrasah atau kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah.
-
Bagaimana ANBK dilakukan? Pelaksanaan AN menggunakan sistem berbasis komputer, sehingga disingkat dengan ANBK yang menggunakan moda tes dengan pilihan moda daring (online) ataupun semi daring (semi online) sesuai dengan ketersediaan sarana dan prasarana di sekolah atau daerah masing-masing.
-
Kenapa ANBK dilakukan? Pemerintah Indonesia melakukan perbaikan dan evaluasi pendidikan dengan cara pemetaan mutu melalui program asesmen nasional (AN).
-
Kapan sidang perdana PHPU untuk Anies-Cak Imin? Pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Timnas AMIN, serta Tim Hukum hadir dalam sidang perdana perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2024 Mahkamah Konstitusi hari ini, Rabu (27/3).
-
Apa saja yang dipilih rakyat Indonesia pada Pilkada 2020? Pada Pilkada ini, rakyat Indonesia memilih:Gubernur di 9 provinsiBupati di 224 kabupatenWali kota di 37 kota
-
Kenapa NISN penting? Nomor tersebut menjadi pembeda antara satu siswa dengan siswa lainnya di seluruh sekolah Indonesia maupun Sekolah Indonesia di Luar Negeri.
Namun RAPBN 2020 ini juga penuh tantangan, karena disusun di tengah situasi perekonomian yang sedang mengalami perlambatan. Oleh karena itu, formulasi strategi dan postur RAPBN 2020 yang akan dieksekusi oleh kabinet baru harus dapat menjawab tantangan perlambatan ekonomi.
Lebih jauh, dia menilai RAPBN tahun 2020 masih dibayangi permasalahan dari lima tahun lalu.
"Nah artinya lima tahun ke depan ini harus dikawal bersama-sama, termasuk juga dari media. Karena RAPBN ini punya masalah lima tahun ke belakang dan berpotensi punya masalah lima tahun ke depan," kata Didik melalui Teleconfrence di kantor Indef, Jakarta, Senin (19/8).
Masalah krusial dalam ABPN menurutnya adalah defisit transaksi berjalan atau Current Account Defisit (CAD) yang masih lebar dan harus ditambal oleh utang. Sehingga, pemerintah terpaksa harus menggali lubang-tutup lubang.
"Berutang ini tidak hanya untuk membiayai defisit itu sendiri tetapi juga berutang untuk membayar utang lagi. Jadi gali lubang, tutup lubang, tapi gali lubangnya lebih dalam lagi,” keluhnya.
Didik juga menyebutkan soal bunga utang yang mencapai Rp300 triliun pada tahun 2019. Angka tersebut dua kali lipat dari bunga utang lima tahun lalu yang hanya sebesar Rp150 triliun.
"Bunga utang yang saat ini sudah mencapai Rp300 triliun pada tahun 2019, lima tahun lalu baru Rp150 triliun. Juga terkait dengan utang BUMN yang semakin meningkat khususnya BUMN karya, terkait dengan pembangunan infrastruktur dimana-mana," ungkapnya.
Selain itu, dia juga menyoroti perihal asumsi makro yang dalam 5 tahun periode pemerintahan hanya satu poin yang mampu tercapai yakni target inflasi di kisaran angka 3 persen. "Karena dari target yang dicapai pemerintah lima tahun lalu, hanya ada satu yang tercapai yaitu inflasi, yang ada di kisaran 3 persen," ujarnya.
Berikut selengkapnya catatan Indef untuk RAPBN 2020 :
Pertama, meskipun bertemakan penguatan inovasi dan SDM, RAPBN 2020 tetap harus menjadi salah satu stimulus fiskal yang efektif dalam mencegah perlambatan ekonomi. Oleh karena itu penting bagi Pemerintah untuk mendorong dunia usaha di domestik dan investasi secara keseluruhan agar laju ekonomi Indonesia tetap ‘tegak’ di tengah gencarnya perang dagang.
Kedua, pemerintah perlu mengubah skenario pendapatan negara, khususnya perpajakan serta bagian laba BUMN.
Ketiga, perlu percepatan penurunan PPh Badan dari 25 persen menjadi 20 persen agar cepat mendorong dunia usaha lebih berkembang dan dilakukan secara bertahap seiring perluasan basis pajak.
Kemudian yang keempat, kualitas belanja negara perlu ditingkatkan dengan meningkatkan belanja modal, reformulasi belanja non K/L hingga reformulasi belanja subsidi.
Terakhir, keadilan dan pemerataan anggaran perlu dioptimalkan dengan memperbesar anggaran transfer ke daerah dan dana desa serta meningkatkan anggaran fungsi ekonomi, pendidikan dan kesehatan.
Baca juga:
Defisit Transaksi Berjalan Kian Melebar, Rupiah Masih Akan Loyo di 2020
Kemenkeu Siapkan Anggaran Rp368 Triliun untuk Gaji dan THR PNS di 2020
PNS Harap Ada Kenaikan Gaji di 2020 Menyesuaikan Inflasi
Nasib PNS di 2020, Gaji Tak Naik tapi Masih Terima THR
VIDEO: PNS Tak Naik Gaji di tahun 2020
Sri Mulyani Bocorkan Alasan Pemindahan Ibu Kota Tak Masuk RAPBN 2020