Catatkan laba Rp 550 miliar, MDIA sebar dividen Rp 2,80 per saham
Pelaksanaan pembayaran dan distribusi deviden tunai akan dilaksanakan pada 6 Juli 2018. Sementara itu, sebesar Rp 5 miliar dari jumlah laba keseluruhan akan disisihkan sebagai cadangan wajib guna memenuhi ketentuan anggaran dasar perseroan.
PT Intermedia Capital Tbk dengan kode saham MDIA membukukan laba bersih sebesar Rp 550 miliar sepanjang 2017 lalu. Dari jumlah tersebut, sebesar 19,96 persen atau sekitar Rp 109 miliar rencananya akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen.
"Membagikan deviden tunai kepada pemegang saham dengan ketentuan 1 lembar saham menerima dividen tunai sebesar Rp 2,80," ujar Komisaris Utama PT Intermedia Capital, Anindya Bakrie di JS Luwansa, Jakarta, Selasa (26/6).
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Kapan Bursa Karbon Indonesia resmi diluncurkan? Presiden Jokowi mengatakan ingin mengurangi dampak perubahan iklim yang saat ini terjadi di beberapa negara termasuk Indonesia. ”Karena memang ancaman perubahan iklim sangat bisa kita rasakan dan sudah kita rasakan. Dan, kita tidak boleh main-main terhadap ini, kenaikan suhu bumi, kekeringan, banjir, polusi, sehingga dibutuhkan langkah-langkah konkret untuk mengatasinya,” kata Presiden Jokowi.
-
Siapa yang merencanakan aksi teror di Bursa Efek Singapura? Pendalaman itu dibenarkan Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar bahwa YLK memang hendak merencanakan aksi teror ini pada 2015 silam.
-
Kenapa harga saham bisa naik turun? Salah satu yang sering jadi dilema adalah harga saham yang begitu cepat naik turun bagaikan roller coaster. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab harga saham bisa naik turun?
-
Kenapa Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) diluncurkan? Tujuan bursa karbon sendiri untuk mencipatakan insentif bagi perusahaan dan negara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dengaan menyediakan mekanisme untuk membeli dan menjual izin emisi atau kredit karbon.
Pelaksanaan pembayaran dan distribusi deviden tunai akan dilaksanakan pada 6 Juli 2018. Sementara itu, sebesar Rp 5 miliar dari jumlah laba keseluruhan akan disisihkan sebagai cadangan wajib guna memenuhi ketentuan anggaran dasar perseroan.
Rapat umum pemegang saham tahunan yang diselenggarakan hari ini juga memutuskan untuk merombak sejumlah posisi dewan komisaris dan direksi yang masa jabatannya telah berakhir. Posisi baru tersebut berlaku untuk periode 5 tahun ke depan terhitung sejak Juli 2018.
Untuk sususan direksi dijabat, Erick Thohir sebagai Direktur Utama. Direktur Independen dijabat oleh Juliandus A Lumban Tobing dan Direktur dijabat oleh Harlin Erlianto Rahardjo.
Adapun susunan dewan komisaris yang baru di antaranya, Komisaris Utama dijabat oleh Anindya Novyan Bakrie. Komisaris dijabat oleh Anindra Ardiansyah Bakrie dan Robertus Bismarka Kurniawan. Kemudian, Komisaris Independen dijabat oleh Ilham Akbar Habibie dan Carmelita Hardikusumo.
Baca juga:
Laba BRI Syariah meroket 85,16 persen pada Mei 2018
Kuartal-I 2018, VIVA bukukan pendapatan Rp 625,6 miliar
5 Sekuritas siap selenggarakan pendidikan pasar modal daring
Raup laba Rp 1,3 triliun, SCMA sebar dividen 2017 Rp 75 per saham
Ini kata bos OJK soal penunjukan Inarno Djajadi sebagai dirut anyar BEI