CEO Moka: Baru 20 Persen UMKM yang Melek Digital Teknologi
CEO Moka, Haryanto Tanjo, mengatakan bahwa tujuan utama Moka dibentuk adalah untuk membantu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mengembangkan bisnis lewat teknologi. Saat ini, menurut data, jumlah UMKM melek teknologi baru 20 persen.
CEO Moka, Haryanto Tanjo, mengatakan bahwa tujuan utama Moka dibentuk adalah untuk membantu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mengembangkan bisnis lewat teknologi. Saat ini, menurut data, jumlah UMKM melek teknologi baru 20 persen.
UMKM tercatat berkontribusi sebesar 60,34 persen terhadap PDB Nasional. Di mana, 99 persen dari total jumlah pelaku usaha nasional Indonesia berasal dari UMKM.
-
Siapa yang mendorong UMKM untuk masuk ke ekosistem digital? Lewat program onboarding, para pelaku usaha mikro didorong untuk masuk ke dalam ekosistem digital melalui e-commerce, baik yang dikelola pemerintah, BUMN, maupun swasta.
-
Apa yang dimaksud dengan UMKM? Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang turut mendukung perekonomian suatu negara.
-
Siapa yang mengajak pelaku UMKM untuk masuk ke ekosistem digital? “Kita masih punya celah yang perlu dipersempit. Makanya, kami harapkan bimbingan teknis (bimtek) ini bisa semakin mendorong pelaku UMKM beralih ke arah digital. Hal ini karena digitalisasi akan membantu pelaku UMKM untuk mengakses pasar yang lebih luas. Sekaligus, akan mempermudah sistem pembayarannya karena penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standar),” ungkap Puteri dalam Pembukaan Bimbingan Teknis Produksi dan Kewirausahaan Industri Kecil Menengah di Kabupaten Bekasi, Karawang, dan Purwakarta, Senin (4/12).
-
Apa yang dilakukan BRI untuk mendukung digitalisasi UMKM? Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai salah satu bank milik pemerintah terbesar, terus berupaya mendorong inovasi dan digitalisasi UMKM agar sektor ini dapat berkembang. Salah satu dukungan BRI terhadap digitalisasi UMKM adalah melalui pengembangan web pasar bernama Pasar.id.
-
Bagaimana cara Kemendag mendorong pelaku UMKM untuk masuk platform digital? Dalam kesempatan ini, Mendag Zulkifli Hasan kembali mengajak pelaku UMKM untuk masuk dalam platform digital agar dapat bersaing. "Kami mengajak agar toko-toko fisik berjualan secara daring karena perdagangan digital tidak mungkin dihindari. Untuk itu, perlu diatur. Kemendag terus melatih para pedagang pasar dan UMKM serta mempertemukan dengan platform digital.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
UMKM juga berkontribusi 96 persen dari total lapangan pekerjaan di Indonesia. "Jadi untuk membangun ekonomi Indonesia, hampir sinonim dengan mendorong UMKM supaya lebih berkembang lagi," ujar Haryanto dalam acara A Cup of Moka 2020: Menggerakkan Digitalisasi untuk Memajukan UKM Berkelanjutan di Indonesia, di Plaza Senayan Lounge, Jakarta, Kamis (30/1).
"Namun, hanya 20 persen menurut survei, UMKM yang melek digital. Artinya masih ada jutaan UMKM yang masih belum memanfaatkan teknologi untuk bisa bersaing dan juga mengembangkan bisnisnya di era ini," jelasnya.
Dia pun senang, karena pihaknya disambut baik oleh Kemenkop dan UKM, sehingga bisa mencapai tujuan bersama dalam mewujudkan UMKM naik kelas.
Apa itu Moka?
Haryanto menjelaskan Moka sendiri adalah platform sistem kasir digital. Awal didirkan bertujuan untuk membantu UMKM, supaya pencatatan pengeluaran dan penghasilan, serta operasional UMKM bisa berjalan baik.
Maka dari itu, Moka membangun sebuah ekosistem untuk mengembangkan sistem kasir digital tersebut. Seperti ada Moka Capital, yang bisa memberikan pinjaman dana kepada pelaku UMKM.
"Dari sistem kasir kita sudah terintegrasi untuk memberikan pinjaman usaha, modal usaha supaya dengan Moka bisa tambah berkembang lagi, bisa bertambah outlet."
Haryanto sadar, cara tersebut, bisa membuat lebih banyak UMKM untuk melek digital lagi. Ditambah perlunya edukasi dan pelatihan bagi pelaku UMKM.
"Nah kami juga sadar untuk lebih banyak mendorong UMKM untuk melek digital, bukan saja dengan teknologi, tapi juga kita perlu adanya edukasi dan pelatihan ke UMKM," ujarnya.
Oleh karena itulah, Moka menciptakan sebuah wadah yang bernama A cup of Moka atau disingkat ACOM. ACOM menyalurkan edukasi dan pelatihan kepada UMKM supaya lebih banyak lagi yang bisa memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan bisnisnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)