Cerita Jonan usir pengembang asing tawarkan tarif listrik tinggi
Pengembang tersebut menawarkan pemerintah harga yang sangat tinggi sebesar USD 20 sen per Kilowatt hour (Kwh). Pemerintah tengah menggenjot pembangunan pembangkit listrik dengan tarif di bawah USD 10 sen per Kwh.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengaku sempat mengusir kontraktor pengembang proyek tenaga listrik arus laut. Penyebabnya, pengembang tersebut menawarkan pemerintah harga yang sangat tinggi sebesar USD 20 sen per Kilowatt hour (Kwh).
"Pokoknya langsung saja berapa biaya per Kwh-nya (kilowatt per jam), ketika calon pengembang menjawab USD 20 sen, saya ingin langsung usir keluar, karena itu mahal dan tidak efisien," ujar Jonan di Jakarta, Rabu (21/12).
-
Kapan Lembaga Eijkman diresmikan? Wacana tersebut akhirnya terealisasi pada tahun 1992 dan laboratorium mulai beroperasi setahun setelahnya lalu diresmikan langsung oleh Presiden Soeharto.
-
Kenapa Dharma Pongrekun ingin menggratiskan sewa JIS? Dharma bersama timnya akan lebih mengkaji bagaimana pengelolaan JIS ke depannya agar fasilitasnya dapat dirasakan oleh semua masyarakat. Dalam program sewa gratis JIS, dia berjanji akan selalu mengutamakan kenyamanan pendukung Persija, The Jakmania.
-
Siapa yang berjanji untuk menggratiskan sewa JIS? Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta Dharma Pongrekun berjanji akan menggratiskan sewa JIS jika ada anggaran.
-
Kapan harga emas Antam naik? Harga emas Antam mengalami kenaikan sebesar Rp5.000 per gram pada Jumat (5/7/2024) pagi.
-
Kapan Janjang Saribu diresmikan? Tembok ini telah diresmikan oleh Bupati Agam pada tahun 2013.
-
Bagaimana harga emas Antam ditentukan? Harga emas Antam mengalami kenaikan sebesar Rp5.000 per gram pada Jumat (5/7/2024) pagi. Sehingga harga jual logam mulia Antam berat 1 gram dibanderol Rp1.383.000.
Menurutnya, pemerintah tengah menggenjot pembangunan pembangkit listrik dengan tarif di bawah USD 10 sen per Kwh. Namun, Jonan menegaskan biaya USD 10 sen per Kwh masih terlalu mahal dan kurang efisien. Untuk itu, Jonan tidak akan menyetujui apabila biaya operasionalnya tidak lebih baik dari saat ini.
Mantan Menteri Perhubungan ini pun mengakui saat ini ESDM tengah mempelajari murahnya biaya operasional pembangkit listrik tenaga surya yang dimiliki oleh Uni Emirat Arab (UEA). Dua pembangkit listrik tenaga surya di UEA masing-masing diketahui menghasilkan 150 MW dan 200 MW.
Apalagi, lanjutnya, biaya pengoperasian pembangkit tersebut terbilang murah tak lebih mencapau USD 2 sen per Kwh. Sedangkan jika dibandingkan dengan di Indonesia, biaya per Kwh bisa lebih dari USD 10 sen per Kwh.
Dia masih penasaran dengan besarnya margin antara biaya operasional di UEA dan Indonesia bisa terlalu jauh. Jonan pun telah mempelajari lebih lanjut secara detail mengenai proses pengembangan tenaga surya di UEA.
"Biar bagaimana, jika menghasilkan energi besar namun biaya operasional juga besar, berarti hal tersebut tidak efisien serta menjadikan industri tidak kompetitif," jelas Jonan.
Jonan menilai daya beli masyarakat untuk listrik masih membutuhkan biaya yang relatif terjangkau, sehingga biaya produksi harus semurah mungkin agar harga jual di masyarakat bisa ditekan seminimal mungkin.
Baca juga:
Menteri Jonan beberkan pencapaian sektor energi terbarukan tahun ini
Pertamina yakin harga BBM tetap tahun depan tak buat merugi
Jonan: Ada daerah potensi panas matahari, tapi malah dibangun PLTU
Jonan ungkap investasi RI kalah jauh dibanding negara kecil Kongo
Jonan: Ada pengusaha tambang bayar tebusan Tax Amnesty Rp 300.000
Jelang Natal dan Tahun Baru, harga Premium dan Solar tak naik
Arcandra jelaskan keuntungan skema Gross Split dalam kelola migas