China jajaki investasi USD 2 miliar di Timor Leste
"Kami tanamkan investasi senilai USD 2 miliar, termasuk pabrik baja, kemudian kasino."
Salah satu perusahaan swasta China, ZRS Fund melakukan penjajakan di Bumi Lorosa'e, Timor Leste. Rencananya, perusahaan asal negeri Tirai Bambu itu bakal menggelontorkan uang senilai USD 2 miliar untuk investasi di berbagai sektor.
Chief Eksekutif Officer ZRS Fund, Xu Feng mengatakan, kehadiran perusahaannya sebagai bentuk komitmen untuk membangun Timor Leste. Rencana bisnis pun telah dipaparkan Xu Feng kepada Kementerian terkait Timor Leste.
-
Bagaimana Jakarta mendorong investor untuk menanamkan modal di proyek-proyek potensial? Pemprov DKI Jakarta mengundang para investor untuk datang menjajaki berbagai proyek potensial yang dikelola oleh badan usaha milik daerah (BUMD) serta badan layanan umum daerah (BLUD).
-
Mengapa Presiden Jokowi mengajak investor Tiongkok untuk berinvestasi di Indonesia? Mengingat sejumlah indikator ekonomi di Indonesia menunjukkan capaian positif, antara lain pertumbuhan ekonomi yang konsisten di atas 5 persen, neraca dagang yang surplus 41 bulan berturut-turut, Purchasing Manager Index (PMI) berada di level ekspansi selama 25 bulan berturut-turut, dan bonus demografi.
-
Siapa yang bertemu dengan Airlangga Hartarto saat membahas investasi di Indonesia? Delegasi kongres Amerika Serikat yang terdiri Jonathan Jackson, Young Kim, Andy Barr, dan Jasmine Crockett, bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta di Jakarta, Senin (28/8).
-
Kapan Tiongkok menjadi investor kedua terbesar di Indonesia? Tercatat pada 2013 lalu, Tiongkok sudah menempati urutan 12 kontributor penanaman modal asing (PMA) di Indonesia. Posisi ini berubah di tahun 2022 di mana negara tersebut sudah berada di urutan kedua.
-
Dimana kegiatan misi dagang dan investasi antara Jawa Timur dan Bengkulu dilaksanakan? Bertempat di Hotel Grage Bengkulu, Senin (3/7), kegiatan misi dagang dan investasi ini dihadiri langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Sekretaris Daerah Bengkulu Hamkah Sabri, Direktur Utama bankjatim Busrul Iman, Kepala OPD Jawa Timur dan Bengkulu serta Pimpinan BUMD Jawa Timur lainnya.
-
Mengapa Jakarta memerlukan investasi dari luar negeri untuk membiayai pembangunannya? Oleh karena itu, dibutuhkan investasi dari dalam dan luar negeri untuk membiayai pembangunan DKI Jakarta.
"Kami tanamkan investasi senilai USD 2 miliar, termasuk pabrik baja, kemudian kasino yang terintegrasi dengan properti termasuk juga dengan pabrik pupuk terbesar," kata Xu Feng dalam keterangan persnya kepada wartawan di Lobby Timor Plaza Hotel, Dili Timor Leste.
Dia menjelaskan tujuan investasi di Timor Leste adalah untuk memajukan negara tersebut. Apalagi di Timor Leste, menurut dia iklimnya ramah buat berinvestasi. Rencananya tanda tangan kontrak untuk berinvestasi dengan pemerintah Timor Leste bakal dilakukan dalam waktu dekat.
"Kami melihat potensi pariwisata di Timor Leste cukup besar," kata Xu Feng.
Selain berinvestasi di sektor properti, pabrik baja dan pupuk, Zu Feng mengatakan tertarik berinvestasi untuk mengembangkan infrastruktur meliputi wilayah pelabuhan, airport dan jalan tol di Timor Leste. Namun untuk investasi ini, Zu Feng belum mau mengungkapkan berapa uang yang akan digelontorkan.
"kami juga ingin mengembangkan infrastruktur, seperti pelabuhan, airport, dan jalan tol.Nilai investasi yang ini belum bisa saya katakan. Masih dalam diskusi. Tergantung kebijakan pemerintah Timor Leste ke depan seperti apa. Untuk pengembangan infrastruktur butuh waktu 5-10 tahun," ujarnya.
Baca juga:
Kehadiran Leste Aviation diharapkan mampu datangkan investor
Investor Malaysia minat tanamkan modal Rp 7,9 triliun di Tanah Air
Teken MoU, Indonesia dan China bangun pusat pengembangan rumput laut
Jokowi: Paket kebijakan XII naikkan peringkat kemudahan bisnis RI
Mantan bos Merpati siap ramaikan bisnis penerbangan Timor Leste
Pertamina klaim pemerintah dukung kerja sama bisnis dengan Rosneft
Beli saving bond ritel, masyarakat bisa lego sebelum jatuh tempo