China mulai gencar gunakan energi baru terbarukan
Kesadaran ini menjadi satu hal yang belum juga tumbuh di masyarakat Indonesia.
Kesadaran akan penggunaan energi baru terbarukan terus terbangun di negara adidaya, China. Kesadaran ini menjadi satu hal yang belum juga tumbuh di masyarakat Indonesia.
Direktur Badan Energi Nasional (NEA), wu Xinxiong, mengatakan bahan bakar non-fosil akan memasok 11,1 persen dari total konsumsi energi primer Tiongkok tahun ini. Naik dari 9,8 persen pada 2013.
"Pangsa batu bara dapat turun menjadi 64,2 persen dari 65,7 persen tahun lalu," ujarnya pada konferensi tentang pekerjaan energi nasional di China, seperti dilansir Antara, Jumat (26/12).
Pada tahun ini, kapasitas total pembangkit listrik tenaga air China yang terpasang akan mencapai 300 juta kilowatt. Kapasitas terpasang tenaga angin akan melebihi 90 juta kilowatt. Kapasitas tenaga surya akan mencapai 30 juta kilowatt.
"Negara ini telah meningkatkan upaya-upaya dalam menghilangkan unit pembangkit listrik tenaga panas usang untuk memerangi polusi udara," tuturnya.
Pada 2020, China menargetkan bahan bakar non-fosil akan mencapai 15 persen dari total konsumsi energi primer.
Seperti diketahui, China adalah salah satu negara mitra dagang terbesar Indonesia untuk komoditas batu bara. Besarnya impor batu bara Indonesia ke China membuat pemerintah sempat berang.
Pasalnya, negara hanya mengekspor tambang mentah tanpa diolah terlebih dahulu. Padahal, jika melalui pengolahan, Indonesia bisa mendapatkan untung besar.