Coca Cola gelontorkan Rp 6,5 triliun demi tambah 60.000 botol/jam
Coca Cola Amatil menambah dua lini bisnis baru demi meningkatkan kapasitas produksi pabriknya di Cikedokan, Bekasi.
Tingginya tingkat konsumsi masyarakat membuat Coca Cola Amatil (Coca Cola) betah berada di Indonesia. Bahkan, perusahaan yang berafiliasi ke Amerika Serikat ini berambisi terus melebarkan sayap bisnisnya di Indonesia.
Hari ini, Coca Cola Amatil menambah dua lini bisnis baru demi meningkatkan kapasitas produksi pabriknya di Cikedokan, Bekasi. Tak tanggung-tanggung, kapasitas produksi pabrik di Bekasi itu ditarget meningkat puluhan ribu botol per jam.
-
Mengapa korban mau berinvestasi pada bisnis tersangka? Korban tidak langsung terima. Tetapi karena terus dibujuk, akhirnya korban mau berinvestasi dengan mentransfer uang pertama kali sebesar Rp13 juta.
-
Bagaimana Indonesia mendorong investasi dalam CCS? MOU antara pemerintah Indonesia dan ExxonMobil baru-baru ini mencakup investasi 15 miliar USD dalam industri bebas emisi CO2.
-
Siapa yang mendorong investasi masuk ke daerah agar berkolaborasi dengan UMKM setempat? Di sisi lain, pihaknya mendorong setiap investasi yang masuk ke daerah, wajib berkolaborasi dengan pengusaha-pengusaha dan pelaku UMKM setempat.
-
Bagaimana BRImo membantu nasabah berinvestasi? Nasabah juga kini semakin mudah berinvestasi melalui BRImo. Kini Anda dapat melakukan pembelian emas, surat berharga, dana pensiun, hingga pembukaan deposito hanya dari smartphone.
-
Kenapa cukai minuman berpemanis penting? "Cukai MBDK adalah bagian integral dari upaya tersebut yang diharapkan dapat membantu masyarakat Indonesia mengurangi konsumsi gula berlebih dan mencegah peningkatan prevalensi PTM di masa depan," tambah Indah.
-
Siapa saja yang hadir dalam kegiatan misi dagang dan investasi di Bengkulu? Bertempat di Hotel Grage Bengkulu, Senin (3/7), kegiatan misi dagang dan investasi ini dihadiri langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Sekretaris Daerah Bengkulu Hamkah Sabri, Direktur Utama bankjatim Busrul Iman, Kepala OPD Jawa Timur dan Bengkulu serta Pimpinan BUMD Jawa Timur lainnya.
"Tambahan produksinya 60.000 botol per jam," ujar Chairman dan CEO The Coca-Cola Company, Muhtar Kent di Pabrik Coca-Cola, Jawa Barat, Selasa (31/3).
Muhtar Kent menyebut, pihaknya menggelontorkan tambahan investasi sebesar USD 500 juta atau setara Rp 6,5 triliun.
"Dua lini produksi baru ini merupakan bentuk investasi yang sudah dilakukan Coca-cola di Indonesia," katanya.
Dalam tiga tahun terakhir, Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) telah meresmikan 18 lini produksi baru dengan 150.000 lemari pendingin. Coca Cola juga membangun tiga pusat distribusi raksasa untuk meningkatkan kapasitas dan kapabillitas lokal dengan total nilai investasi lebih dari USD 300 juta.