Cuaca membaik, produksi kopi RI ditargetkan membaik tahun ini
Asosiasi Ekportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) memprediksi produksi kopi dalam negeri akan membaik tahun ini. Ditargetkan ada sekitar 11,5 juta karung kopi dengan total berat hingga 690 ribu ton yang dapat diproduksi.
Asosiasi Ekportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) memprediksi produksi kopi dalam negeri akan membaik tahun ini. Ditargetkan ada sekitar 11,5 juta karung kopi dengan total berat hingga 690 ribu ton yang dapat diproduksi.
"Tahun ini sekitar 11 juta sampai 11,5 juta karung atau 660 ribu ton sampai 690 rbiu ton," ungkap Ketua AEKI, Moelyono, di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta. Kamis (26/4).
-
Bagaimana proses pembuatan kopi Luwak Indonesia? Beginilah proses pembuatan kopi Luwak Indonesia yang sudah Go International.
-
Dimana kopi Sumatra diproduksi? Sumatra adalah salah satu daerah penghasil kopi terbaik di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia.
-
Bagaimana proses pengolahan kopi di Kampung Kopi Gombengsari? Khususnya tentang pertanian kopi robusta dimulai dari pengenalan jenis tanaman, pengolahan lahan, perawatan cabang, pengolahan hasil panen, roasting kopi secara tradisional sampai menyeduh kopi sendiri.
-
Di mana Kopi Gunung Puntang ditanam? Sesuai namanya, komoditas ini berasal dari dataran tinggi Gunung Puntang yang ada di Kecamatan Cimaung, Desa Campaka Mulya dan Desa Pasir Mulya.
-
Dimana kopi robusta Banyuwangi diproduksi? Banyuwangi merupakan salah satu daerah penghasil kopi robusta terbesar di Jawa Timur.
-
Kapan Kampung Jeladri menjadi perkebunan kopi? Dilansir dari kanal YouTube Jejak Richard, dulunya Jeladri adalah perkebunan kopi pada era sistem tanam paksa.
Moelyono menjelaskan, dari total produksi 690 ribu ton kopi tersebut, 310 ribu ton di antaranya digunakan untuk konsumsi di dalam negeri, sedangkan sisanya diekspor. "Iya sisanya diekspor sekitar 350 ribu bisa (untuk diekspor). Tapi itu kecil. Biasanya 400 ribu," katanya.
Menurutnya, perbaikan produksi ini dipengaruhi oleh faktor cuaca yang mulai membaik untuk proses budidaya dan pengembangan perkebunan kopi. Mengingat, sebelumnya produksi kopi sempat anjlok karena kendala cuaca.
"(Kondisi cuaca yang baik) Pada waktu panen selesaai harus ada cuaca panas yang tegas. Tidak hujan sama sekali 2 sampai 3 minggu. Setelah itu ada hujan membentuk bunga, dan tidak boleh terlalu banyak hujan dan terlambat dapat air. 10 hari sampai 2 minggu harus dapat hujan lagi," sambungnya.
Tak hanya produksi, lanjutnya, konsumsi kopi dalam negeri juga ikut menurun di tahun lalu. "Kemarin ada penurunan walaupun tetap growing, penurunan sekitar kenaikan ada 3,5 persen biasanya kan 5 sampai 6 persen," tutupnya.
Baca juga:
Ironis, RI penghasil kopi terbesar tapi hanya raup untung 10 persen
Tingkatkan produksi, pemerintah luncurkan buku peta jalan kopi
Produk kerajinan anak bangsa unjuk gigi di Italia
4 Produk dari bahan sederhana ini mendatangkan uang jutaan
Pengusaha: Indonesia harus jadi pusat mode muslim dunia