Daftar Lima Negara yang Terjerat Utang dari China, Ada Indonesia?
China kini menjadi rujukan pemberi pinjaman baru yang disukai negara-negara berpenghasilan rendah. Di tahun 2020, China memegang 37 persen dari utang negara-negara berkembang.
China selama ini dikenal menjadi salah satu negara yang loyal memberikan utang ke berbagai negara. Salah satunya Indonesia.
China kini menjadi rujukan pemberi pinjaman baru yang disukai negara-negara berpenghasilan rendah. Di tahun 2020, China memegang 37 persen dari utang negara-negara berkembang.
-
Apa yang ditemukan di Kalimantan Utara? Lempeng tektonik berumur 120 juta tahun dengan ukuran seperempat dari Samudera Pasifik terungkap berada di Kalimantan Utara setelah sebagian besar bagian kerak Bumi masuk ke dalam lapisan dalam Bumi.
-
Apa yang ditemukan di Kota Yangquan, Provinsi Shanxi, China utara? Sebanyak tujuh gigi Petalodus berusia 290 juta tahun dengan bentuk kelopak ditemukan di batu kapur Qianshi di Kota Yangquan, Provinsi Shanxi, China utara.
-
Apa ciri khas dari Kubur Kalang? Kuburan Suku Kalang di Bojonegoro memiliki kompleks kuburan dengan liang lahat berupa lempengan-lempengan batu pipih. Pada zamannya, kuburan suku Kalang termasuk memiliki nilai seni tinggi. Kini, peti batu ini dikenal dengan sebutan Kubur Kalang.
-
Di mana Ujung Kulon Janggan berada? Lokasinya berada di Janggan, Poncol, Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur.
-
Bagaimana Kiras Bangun menggalang kekuatan di Sumatera Utara? Ia berjuang demi kemerdekaan Indonesia dengan cara menggalang kekuatan lintas agama di Sumatra Utara khususnya Kabupaten Karo.
-
Kapan Klenteng Talang dibangun? Klenteng Talang dulunya dibangun tahun 1450 masehi.
Menurut data Bank Dunia (World Bank) yang dianalisis oleh Statista, negara-negara yang berutang banyak ke China sebagian besar berlokasi di Afrika, tetapi juga dapat ditemukan di Asia Tengah, Asia Tenggara, dan Pasifik.
Sebagai pemberi pinjaman baru yang disukai untuk negara-negara berpenghasilan rendah, China memegang 37 persen dari utang negara-negara ini pada tahun 2020. Hanya 24 persen dari utang bilateral negara-negara tersebut berasal dari seluruh dunia pada tahun itu.
"Jalur Sutera Baru, yang membiayai pembangunan infrastruktur pelabuhan, kereta api, dan darat di seluruh dunia, telah menciptakan banyak utang ke China untuk negara-negara peserta," tulis Statista dikutip, Selasa (6/6).
Pada tahun 2021, China telah secara resmi meminjamkan sekitar USD180 miliar kepada negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Angka ini naik dari hanya sekitar USD 40 miliar pada tahun 2010.
Padahal, pinjaman atau utang dari China memiliki suku bunga yang lebih tinggi daripada pinjaman dari lembaga internasional. Baik Dana Moneter Internasional (IMF), bahkan Bank Dunia (World Bank) atau pinjaman bilateral dari negara-negara Paris Club, dan juga memiliki jendela pembayaran yang lebih pendek.
Namun, China memiliki kemampuan yang lebih luwes dalam memberikan pinjaman komersial dengan memudahkan persyaratan pembayaran. Khususnya untuk untuk mendanai proyek infrastruktur tertentu daripada mengejar tujuan pembangunan secara umum.
Alhasil, tanpa disadari tak sedikit negera yang terjebak dalam jerat utang China. Berikut rinciannya:
1. Djibouti: utang kepada China mencapai 39 persen dari Pendapatan Nasional Bruto (PNB) atau Gross national income (GNI)
2. Angola: utang kepada China mencapai 41 persen dari PNB
3. Maldives: utang kepada China mencapai 38 persen dari PNB
4. Laos: utang kepada China mencapai 30 persen dari PNB
5. Kongo: utang kepada China mencapai 29 persen dari PNB
Sementara itu, berdasarkan data Bank Indonesia (BI), utang luar negeri (ULN) Indonesia ke China hingga akhir Maret 2023 mencapai USD20,38 miliar atau setara Rp301,62 triliun. Angka ini naik USD370 juta jika dibandingkan dengan posisi utang pada Februari 2023 yang sebesar USD20,01 miliar.
(mdk/azz)