Dampak PPKM, Indeks PMI Manufaktur Indonesia Anjlok Jadi 40,1 di Juli 2021
Penurunan ini disebabkan gelombang kedua Covid-19 dengan keras dan cepat menghantam sektor manufaktur Indonesia pada bulan Juli. Berdasarkan survei PMI IHS Markit, menyebabkan indeks output dan permintaan baru turun jauh ke wilayah kontraksi.
Kinerja manufaktur Indonesia pada Juli 2021 anjlok hingga di level 40,1 poin. Level ini turun dibandingkan Juni yang tercatat mencapai 53,5. Penurunan itu pun terjadi akibat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 diterapkan pemerintah.
Direktur Asosiasi Ekonomi HIS Markit, Jingyi Pan mengatakan, penurunan ini disebabkan gelombang kedua Covid-19 dengan keras dan cepat menghantam sektor manufaktur Indonesia pada bulan Juli. Berdasarkan survei PMI IHS Markit, menyebabkan indeks output dan permintaan baru turun jauh ke wilayah kontraksi.
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Apa yang ditemukan di Kawasan Industri Batang? Pada tahun 2019, seorang arkeolog asal Prancis bernama Veronique de Groot menemukan sebuah situs diduga candi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang di Desa Sawangan, Kecamatan Gringsing, Batang.
-
Mengapa industri tembakau dianggap vital bagi perekonomian Indonesia? Setidaknya dalam beberapa tahun terakhir, industri tembakau telah berkontribusi kepada penerimaan negara sebesar ratusan triliun rupiah setiap tahunnya.
-
Kapan puncak kejayaan industri kapuk di Jawa? Puncaknya adalah tahun 1936-1937 di mana kapuk jawa mampu memenuhi 85 persen kebutuhan dunia.
-
Bagaimana pertumbuhan industri di Sidoarjo berkontribusi terhadap perekonomian daerah? Pertumbuhan industri di Sidoarjo telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian daerah dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.
-
Bagaimana pabrik gula di Tegal berkembang hingga menjadi pusat industri? Pabrik Gula di Tegal Pada tahun 1832, di sebelah timur Tegal, tepatnya di Desa Pangkah, dibangunlah pabrik gula pertama di Tegal. Pendirinya adalah seorang investor swasta bernama NV Kosy dan Sucier. Setelah itu muncul pabrik-pabrik gula lainnya. Pada tahun 1841-1842 muncul pabrik gula di Desa Kemanglen dan Dukuwringin.
"Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia dari IHS Markit tercatat di posisi 40,1 pada bulan Juli, turun dari 53,5 pada bulan Juni," tulis laporan tersebut.
Selain itu, dampak dari pemberlakuan PPKM level 4 juga telah menghambat keseluruhan kondisi perekonomian melalui permintaan, produksi, dan ketenagakerjaan. Sementara itu juga memperburuk rantai pasokan dan biaya bagi produsen. Bahkan data manufaktur bulan Juli menunjukkan kontraksi pertama di sektor manufaktur Indonesia dalam sembilan bulan, dengan tingkat penurunan tercepat sejak bulan Juni 2020.
Menurut data terkini, output dan permintaan baru keduanya menurun pada laju tercepat sejak bulan Mei 2020 sehingga mengakhiri rangkaian delapan bulan pertumbuhan. "Peningkatan gangguan berasal dari gelombang kedua Covid-19 yang menghambat produksi dan permintaan. Permintaan ekspor juga terdampak dan turun untuk pertama kali dalam empat bulan pada kisaran lebih cepat dibanding penurunan di keseluruhan pekerjaan baru," tuturnya.
Sementara itu, ketidakpastian terjadinya gelombang kedua Covid-19 juga menyebabkan perusahaan manufaktur Indonesia menurunkan tingkat ketenagakerjaan mereka pada bulan Juli.
"PHK terjadi karena penerapan pembatasan PPKM Level 4, meski banyak yang berharap ini akan berlaku sementara. Perusahaan manufaktur juga mengurangi aktivitas pembelian dan input stok mereka pada bulan Juli karena permintaan dan produksi melambat," sebutnya.
Sisi Pembelian
Kemudian sisi pembelian menurun pada kisaran lebih cepat dibanding pada bulan Juni karena perusahaan mengharapkan output lebih rendah, meski kekurangan bahan baku juga berkontribusi terhadap penurunan stok input. Bahkan IHS Markit menyebut kendala pasokan masih terjadi pada bulan Juli, dengan waktu pengiriman dari pemasok yang semakin memburuk sejak bulan Mei 2020.
"Gangguan terkait Covid-19 dilaporkan memperparah situasi bahkan ketika permintaan melambat pada bulan Juli. Akibatnya, paduan antara lambatnya permintaan dan waktu pemenuhan pesanan yang lebih lama membuat tingkat penumpukan pekerjaan hampir tidak berubah pada bulan ini," jelasnya.
Lebih lanjut, Jingyi Pan mengatakan selain gangguan permintaan dan output, kendala pasokan dan tekanan harga perusahaan manufaktur Indonesia juga semakin parah. Selain itu, ketidakpastian yang terus meningkat juga menyebabkan perusahaan di sektor manufaktur melakukan PHK pada laju tercepat sejak bulan Juni 2020, meski kabar baiknya adalah mungkin ini akan berjalan sementara di tengah pembatasan PPKM Level 4.
"Secara keseluruhan, perusahaan manufaktur bertahan positif terkait input masa depan meski gangguan Covid-19 semakin parah, membawa harapan pemulihan dan kemungkinan perbaikan dari permintaan yang tertunda," jelas dia.
(mdk/idr)