Dana asing 'kabur' dari Indonesia, nilai tukar Rupiah keok
"Kami melihat ada tekanan di Indonesia. Karena dana asing yang masuk lalu keluar," ucap Agus.
Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo kembali bicara mengenai pelemahan nilai tukar Rupiah. Menurut Agus, hal ini terjadi karena banyaknya dana asing yang keluar dari Indonesia, kembali ke 'rumahnya'.
Agus menegaskan, capital reversal di pasar modal ini menjadi pemicu depresiasi Rupiah. Hari ini saja, nilai tukar Rupiah telah menyentuh level Rp 14.450 per USD.
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Kenapa Bank Indonesia mengembangkan Rupiah Digital? Selain menjadi mata uang yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal dalam ekosistem digital di masa depan, Rupiah Digital juga menjadi solusi yang memastikan Rupiah tetap menjadi satu-satunya mata uang yang sah di NKRI.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah tetap berjalan? Bank Indonesia pun memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan. Bahkan, Bank Indonesia sudah siap dengan skenario dalam penerapan redenominasi rupiah ini.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
"Kami melihat ada tekanan di Indonesia. Karena dana asing yang masuk lalu keluar," ujarnya di kantornya, Jakarta, Jumat (18/9).
Dia menjelaskan, pembalikan arah di pasar uang dan pasar modal merupakan salah satu dampak kondisi perekonomian Amerika Serikat. Terlebih, baru semalam bank sentral Amerika memutuskan untuk tidak menaikkan suku bunga acuan.
"Data Januari-September, tahun lalu ada (dana asing) masuk Rp 170 triliun. Kalau sekarang hanya Rp 40 triliun. Karena, ada capital reversal di pasar modal," ungkapnya.
Agus menambahkan, tekanan di pasar modal domestik juga menjadi salah satu pemicu utama yang menyebabkan Rupiah melemah. "Pasar reaksinya berbeda. Ada yang menunjukkan penguatan, tetapi untuk negara berkembang tetap masih ada tekanan," terangnya.
Mantan Menteri Keuangan ini mengakui, pelemahan Rupiah juga dipengaruhi neraca transaksi berjalan yang defisit serta penggunaan Rupiah yang belum meluas.
"Kewajiban pembayaran utang dan bunga yang cukup banyak, memang membuat tekanan pada Rupiah, termasuk ketika pasar modal ada (dana) yang keluar," tutup Agus.
Baca juga:
Mau suku bunga The Fed naik atau tidak, Indonesia tetap rugi
Menko Darmin sebut paket kebijakan ekonomi bukan jalan pintas
Belum ada sentimen positif yang mampu bawa rupiah menguat
Bernasib sama dengan Rupiah, IHSG masih sulit keluar dari zona merah
Laju Rupiah diperkirakan terperosok sendirian